abu ubaidah ditugaskan oleh abu bakar untuk menghadapi pasukan
1 Abu Bakar Ash-Siddiq. Sayyidina Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu bernama asli ‘Abdullah bin Abu Quhafah. Beliau lahir pada tahun 573 M dan salah satu sahabat yang awal memeluk Islam. Beliau adalah khalifah pertama sekaligus mertua Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Rasulullah pernah bersabda: “Sesungguhnya aku tidak tahu sampai
AbuBakar merupakan orang yang pertama kali masuk Islam ketika Islam mulai didakwahkan. Baginya, tidaklah sulit untuk mempercayai ajaran yang dibawa Muhammad SAW dikarenakan sejak kecil ia telah mengenal keagungan Muhammad. Setelah masuk Islam ia tidak segan untuk menumpahkan segenap jiwa dan harta bendanya untuk Islam.
Setelahbeberapa waktu, ada banyak sahabat yang juga turut mempercayai kenabian dan seruan untuk bisa masuk agama Islam. Diikuti oleh Bilal Bin Rabbah, Abu Ubaidah Bin Jarrah, Amir bin Al Asad, Al-Arqam bin Abi-l-Arqam, Utsman bin Mazh’uun, Abu Sulmah bin Abi-l-Asad, Khabbab bin Al-Art, Amar bin Yasar, dan lain sebagainya.
Urusankeuangan di pegang oleh Abu Ubaidah Amir bin jarrah yang mendapatkan nama julukan dari Rasulullah SAW “Orang kepercayaan Ummat”. Akan tetapi mereka gagal menundukan Musailamah, kemudian Abu Bakar mengutus Khalid untuk melawan nabi palsu dari Yaman itu. Dalam pertempuran itu Khalid dapat mengahacurkan pasukan Musailamah
sejarahdan peradaban islam. Sepeninggal Rasulullah, sebegian umat islam di Madinah berupaya untuk menetapkan penggantinya sebagai pemimpin umat islam. Pemilihan dan penetapan Abu Bakar sebagai Khalifah dilakukan secara demokratis. Pencalonanya dilakukan oleh perseorangan, yaitu Umar bin Khattab. Yang ternyata disetujui oleh semua
Halini diperkuat oleh riwayat Abu Bakar Al-Baihaqi dengan sanad yang sahih: Akhirnya mereka berhasil menangkap pesuruh orang-orang Quraisy yang ditugaskan untuk mengambil air; (Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka) untuk memerangi mereka (kekuatan apa saja yang kalian sanggupi) Rasulullah saw. menjelaskan, bahwa yang dimaksud dengan
Yangditugaskan oleh Abu Bakar untuk memimpin pengumpulan Al-Qur'an dan mecatat Al-Qur'an adalah. answer choices Zaid bin Tsabit Amru bin Ash Yazid bin Abu Sufyan Abu Ubaidah Question 10 120 seconds Q. Yazid bin Abu Sufyan ditugaskan oleh Abu Bakar menjadi panglima perang di. answer choices Damaskus Homs Palestina Yordania Question 11
NabiIbrahim a.s adalah seorang utusan Allah SWT yang taat dan hanif. Berkali-kali ia diuji oleh Allah SWT dengan cobaan yang tiada seorang pun sanggup melaluinya. Namun, ia membuktikan bahwa kecintaannya kepada Allah SWT di atas segalanya hingga dia berhasil menjalani ujian demi ujian dengan gemilang. Ujian berat pertama yang harus dilalui Ibrahim
2 Abu Bakar Ash Shiddiq adalah orang yang menemani Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam di gua ketika dikejar kaum Quraisy. Allah Ta’ala berfirman, “Salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: “Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah beserta kita”.
Untukmenyadarkan kaum murtad dan para nabi palsu, Khalifah Abu Bakar menyusun sebelas pasukan yang dipimpin oleh seorang panglima perang. Mereka adalah: a. Khalid bin Walid menghadapi nabi palsu Tulaihah bin Khuwailid dan pemberontak Malik bin Nuwairah. Di bawah komando panglima perang seperti Abu Ubaidah bin Jarrah, Amr bin Ash, Syurahbil
. ASK16 ASK16 Sejarah Sekolah Menengah Atas terjawab Iklan Iklan yogisusatyo yogisusatyo Bizantium pimpinan heraklius. Ditugaskan bersama khalid bin walid untuk memperluas kekuasaan sampai ke damaskus. maksud saya abu ubaidah bukan abu hanifah jadi siapa yang menjadi panglima nya abu hanifah atau khalid Iklan Iklan Pertanyaan baru di Sejarah 4. Daulah Ayyubiyah berdiri setelah kerusuhan daulah Fatimiyah di Mesir tahun 1171 M. Daulah Abbasiyyah secara resmi diproklamasikan tahun .... a. 117 … 4 M b. 1175 M C. 1188 M d. 1187 M Perbedaan utama antara kebudayaan hindu-buddha dan kebudayaan isalamdalam bidang sosial terletak pada kenyataan bahwa pada masa islam….ditinggalkan? Tolong di bantu jawab ya kenapa tentara Korea Utara untuk membelah Korea Selatan untuk membelah Korea untuk selamanya you beautiful in the class Tentang pembacaan proklamasi dibacakan di kediamannya Sebelumnya Berikutnya Iklan
Moved Permanently The document has been permanently moved.
Islam berkembang sebagai gerakan relijius dan sosio-politis di Arab pada abad ke-7 Masehi 610 M hingga seterusnya. Nabi umat Islam, Muhammad 570-632 M, meskipun menghadapi banyak penolakan dan penganiayaan, berhasil mengumpulkan banyak pengikut yang kemudian berkembang menjadi persatuan besar. Prinsip-prinsip kepemimpinan islam adalah misi kemanusiaan, dan prinsip militer mereka tidak perlu dipertanyakan. Setelah kematian Nabi di tahun 632 M, sahabat karibnya, Abu Bakar 573-634 M mulai mendirikan fondasi Khulafaur Rasyidin 632-661 M, yang melanjutkan perluasan wilayah kekuasaan. Meskipun lemah pada awalnya, kepemimpinan Islam berpengaruh besar pada sejarah Timur Tengah dan Mediterania. Dalam beberapa dekade saja, kekuasaan islam yang semula hanya di kota Madinah di Hijaz, meluas hingga seluruh Arab, Irak, Syria, Levant, Iran, Mesir, beberapa wilayah di Afrika Utara, bahkan beberapa pulau di Mediterania. Konflik internal pada perang Fitnah Pertama 656-661 M atau Perang Saudara Muslim pertama menghentikan perluasan wilayah untuk sementara, namun penaklukan dilanjutkan di masa Dinasti Umayyah 661-750 M. Muhammad menaklukan Mekah dan Menghancurkan BerhalaUnknown Public Domain Imperium Nabi Nabi umat Islam, Muhammad, pada awalnya menyebarkan keyakinan monoteistik yang disebut Islam di kampung halamannya, Mekah, dari 610 M hingga seterusnya. Nabi Muhammad adalah seseorang yang karismatik dan berbakat. Karakternya yang terkenal jujur membuat Nabi Muhammad memiliki banyak pengikut. Kesetaraan, persamaan, hak-hak perempuan yang pada saat itu penduduk Mekah anggap sebagai 'properti', dan prospek surga membuat banyak orang tertarik untuk masuk islam. Penduduk Mekah menentang perubahan ini, mereka menganggapnya sebagai ancaman serius untuk ekonomi wilayah dan stratifikasi sosial yang tidak adil. Madinah menyerahkan kedaulatan kepada Nabi, mengangkatnya sebagai pemimpin pertama dan raja yang mengawali Imperium Islam. Meskipun telah menerapkan aturan keras dan bahkan melakukan penganiayaan kepada pemeluk agama islam dan pendakwahnya, penduduk Mekah tidak bisa menurunkan jumlah orang-orang dalam komunitas Muslim. Saat kekejaman penduduk Mekah semakin menjadi-jadi, umat Muslim bermigrasi ke kota Madinah setelah diundang pada 621 M. Nabi sendiri sampai ke Madinah pada 622 M bersama dengan sahabatnya, Abu Bakar. Penduduk Madinah menyerahkan kedaulatan ke Nabi, mengangkatnya sebagai pemimpin pertama dan raja 622-632 M yang mengawali Imperium Islam. Kota Madinah kemudian menghadapi konflik melawan Mekah, yang kemudian berhasil ditaklukan setelah perang bertahun-tahun pada 629/630 M. Penaklukan Mekah menjadi awal dari banyak penaklukan, kota-kota besar Arab mulai tunduk pada kepemimpinan Nabi, contohnya Thaif, kota yang pernah menolak ajaran Nabi dan bahkan menghinanya, menyerah pada 631 M. Semua upaya mempertahankan wilayah, mengerahkan perlawanan, dan mengadakan konferensi untuk menghancurkan kekuatan muslim berujung kegagalan. Persekutuan Yahudi dikalahkan pada 628 M pada Perang Khaibar, dan persekutuan suku Badui dihancurkan pada 630 M pada perang Hunayn. Pada saat kematiannya di tahun 632 M, Nabi memimpin sebuah imperium dan menguasai daerah sekitarnya yang kemudian diperluas dan diperbesar oleh pemimpin-pemimpin selanjutnya. Awal Mula Kekhalifahan dan Perang Riddah Dalam duka kematian Nabi Muhammad, Umat Islam banyak yang kembali ke ajaran pra-islam dan menyebabkan banyaknya perpecahan. Hal ini kemudian tertatasi ketika Abu Bakar 632-634 M maju sebagai khalifah dan pemimpin tertinggi Islam saat itu. Pada masa kepemimpinan nabi, kekaisaran Romawi Timur atau Kekaisaran Bizantium di Syria melakukan pembunuhan keji terhadap salah satu utusan nabi, Nabi kemudian mengirimkan pasukan untuk membuat serangan besar untuk membalas ketidakadilan ini, namun, mereka kalah telak pada Perang Mut'ah 629 M. Langkah pertama Khalifah Abu Bakar adalah mengirimkan pasukan untuk membalas kekalahan di Mut'ah, yang sebelumnya sudah direncanakan oleh Nabi. Setelah pasukan ini pergi, pemberontakan di Jazirah Arab pecah menjadi pertarungan besar. Khalifah Abu Bakar dengan cerdik memanfaatkan musuh-musuhnya yang terpecah-belah dan menaklukan mereka dalam satu tahun, kejadian ini kemudian dikenal dengan nama Perang Riddah 632-633 M. Khalid bin al-Walid m. 642 M, ahli strategi muslim yang terkenal, memiliki peran penting di pertempuran ini. Ia menaklukan pasukan terkuat di bawah perintah seorang penipu nabi palsu bernama Musaylamah pada Desember, 632 M, dalam Pertempuran Yamama. Setelah penaklukan Yamama, para pemberontak tidak bisa menyerang dengan kekuatan yang sama seperti saat penyerangan awal mereka, dan pada Maret 633 M, keadaan kembali seperti semula. Abu Bakar telah menyelamatkan imperium Nabi dan agamanya; sejak saat itu, ia dianggap sebagai pahlawan dan kepemimpinannya tidak pernah diragukan. Larnax Yunani dari Makam Kerajaan di VerginaDimboukas Public Domain Abu Bakar berencana untuk memperbesar kekuasaannya di luar Jazirah Arab. Imperium Muslim berbatasan dengan dua kerajaan besar Kerajaan Romawi Timur 330-1453 M di barat laut dan Kekaisaran Sasania 224-651 M di timur laut. Dua kolosal besar ini sering terlibat dalam perang besar berkepanjangan yang menyebabkan mereka kehilangan banyak sumber daya, mereka juga menyiksa suku-suku arab yang tinggal di Timur Tengah untuk menunjukkan kekuatan mereka. Bagi Abu Bakar, ini adalah kesempatan yang tidak disadarinya. Penaklukan Persia Sasania Irak dan Khurasan Selama Perang Riddah, seorang kepala suku Arab bernama Muthanna bin al-Haritsa memberikan informasi mengenai kelemahan Irak Sasania kepada Abu Bakar. Tidak mau membuang waktu, sang Khalifah mengirim Khalid, yang menyamarkan sebagai pahlawan perang, untuk menyerang Irak 633 M. Keduanya berada di bagian barat Eufrat, mereka menang berkali-kali berkat bantuan penduduk lokal yang ikut serta, dan mengalahkan Sasania menuju wilayah yang ditaklukan. Penaklukan Irak oleh Khalid bin Al-WalidMohammad Adil GNU FDL Setelah menaklukan Syria, pasukan Rasyidin yang kini semakin besar menghadapi ancaman serangan balik pasukan Romawi Timur yang semakin dekat. Abu Bakar kemudian mengirim Khalid ke barisan depan pasukan Syria untuk menyatukan barisan umat muslim. Dalam keadaan ini, komandan muslim Abu Ubaid al-Thaqafi, melawan perintah Muthanna, melakukan pertempuran melawan pasukan Sasania dan kalah telak dalam Pertempuran Jembatan Besi Oktober 634 M. Abu Ubaid wafat dalam perang tersebut, namun Muthanna berhasil memerintahkan pasukan untuk mundur dan menyelamatkan wilayah di sebelah barat Eufrat hingga Madinah. Abu Bakar meninggal tahun 634 M, dan penerusnya, Umar bin al-Khattab 634-644 M, menggantikannya sebagai khalifah dan disebut "pemimpin orang-orang beriman". Khalifah Umar memperkuat barisan terdepan pasukan Irak dengan tentara-tentara baru di bawah pimpinan seorang sahabat Nabi Sa'd bin Abi Waqqas 595-674 M. Sementara itu, Sasania mencari cara untuk bangkit kembali setelah kehilangan wilayah Irak. Rustam Farrokhzad, seorang pahlawan melegenda dan ahli strategi yang licik, keluar dari persembunyiannya untuk menghadapi pasukan Muslim yang semakin banyak. Saat itu tahun 636 M, dan pasukan Sa'd diperkuat dengan tambahan pasukan yang menang di Syria. Meskipun bertambah banyak, pasukan Rasyidin tetap kalah jumlah, ditambah musuh mereka memiliki peralatan perang yang lebih bagus. Namun umat Muslim menyeimbanginya dengan kemampuan mereka dalam pertarungan tangan kosong. Rustam yakin ia bisa menang dengan jumlah pasukan yang banyak dan setelah beberapa hari dalam Pertempuran al-Qadisiyya 636 M, tampaknya perkiraannya benar. Pertempuran QadisiyahBritish Library Public Domain Situasi berubah drastis ketika beberapa tentara kavaleri menyelinap ke barisan utama dengan memanfaatkan badai pesir, kemudian membunuh jendral gagah tersebut. Kematian Rustam membuat pasukannya merasa sangat terpukul, meskipun jumlah mereka sangat banyak, mereka semua mulai kelelahan kemudian kalah. Berkat kekalahan ini, kekuasaan Sasania atas Irak telah gugur, dan tentara Rasyidin tak lama kemudian menguasai banyak wilayah lainnya, bahkan sampai ke Tisfon – Ibu kota Persia, yang ironisnya terletak sangat jauh dari markas besar mereka di Khurasan, provinsi timur – wilayah yang saat ini adalah Iran. Raja Sasania terakhir, Yazdegerd III 624-651 M mengirim satu lagi pasukan kuat untuk melawan orang Muslim, namun serangan yang luar biasa inipun berhasil dipukul balik di Pertempuran Nahawand 642 M. Meski berhasil menang, Umar yang sangat berhati-hati dan tidak ingin mengambil resiko meminta pasukan untuk menunda pertempuran berlanjut ke Iran. Mereka mendapatkan limpahan harta rampasan perang dari kemenangan di Nahawand yang dibawa kembali ke Madinah, namun Khalifah Umar dibunuh pada 644 M oleh seorang budak Persia bernama Lu'lu yang ingin membalaskan dendam kekalahan pasukannya. Penerus Umar, Usman 644-656 M melanjutkan ekspansi militer pendahulunya. Yazdegerd III, yang kabur ke bagian timur kerajaan, dibunuh oleh seorang raykatnya sendiri di Merv pada 651 M. Raja terakhir Kekaisaran Sasania yang dulunya sangat berkuasa terbunuh karena sebuah pengkhianatan, dan kematiannya juga berarti matinya harapan melawan kemajuan pasukan Muslim. Khurasan ditaklukan pada pertempuran yang berjalan selama 651-653 M, dan sisa-sisa lahan Sasania dengan segera diambil alih. Imperium Rasyidin menyebar hingga ke Sindh, terletak di daerah yang saat ini adalah Pakistan, ke Timur. Penaklukan Syria dan Levant Abu Bakar mengirim empat divisi di bawah perintah Shurahbil bin Hasana 583-639 M, Yazid bin Abi Sufyan m. 640 M, Amr bin Al-As 573-664 M dan Abu Ubaidah 583-639 M untuk menguasai Syria dan Levant. Pasukan-pasukan ini dilarang melakukan pertempuran dengan pasukan Romawi Timur di padang terbuka atau menyerang kota-kota besar dan kastil. Awalnya, mereka berhasil menyerang, namun kemudian mereka menghadapi ancaman berupa kekuatan besar pasukan Romawi Timur yang dikerahkan raja Heralius yang sedang sakit dan dipimpin oleh saudaranya, Theodore. Tidak ingin menyerah begitu saja, Abu Bakar meminta Khalid untuk menyusul ke Syria. Khalid memilih orang-orang terbaik dan bergerak menyeberangi gurun yang luas, menggunakan beberapa unta sebagai penyedia air, dan sampai di perbatasan Syria. Di sana ia bertemu dengan empat divisi dan mengalahkan pasukan Romawi Timur dalam Pertempuran Ajnadayn 634 M. Ketika Umar datang ke markas, ia memecat Khalid dari posisinya dan menempatkan Abu Ubaidah sebagai penggantinya, hal ini barangkali dilakukan untuk menegaskan posisinya di dalam peperangan ini. Penaklukan Syria oleh Khalid bin Al-WalidMohammad adil GNU FDL Pasukan Rasyidin meneruskan penaklukan ke Utara di Levant dan Syria. Mereka menaklukan Damaskus pada 634 M, melalui pembunuhan dan pengkhianatan, memenangkan Imperium Palestina dalam Pertempuran Fahl Pella; 635 M. Emesa Homs menjadi target selanjutnya dan ditaklukan pada 636 M, membuat pasukan Muslim menjadi sangat dekat dengan Aleppo dan Antioch – dimana Raja tinggal. Marah dengan kekalahan Theodore, Heraklius memaksanya mundur dan mengirimkan pasukan raksasa di bawah perintah Vahan dari Armenia m. 636 M untuk menghadapi pasukan Rasyidin. Khalid, yang sudah tidak memiliki posisi resmi, menunjukkan kemampuanya dalam peperangan. Jendral yang dikenal tanpa ampun ini pergi ke selatan, melewati sungai Yarmuk, dan menghadapi pasukan kekaisaran di sana. Pertempuran Yarmuk Agustus 636 M berlangsung selama enam hari, awalnya pasukan Muslim terdesak, namun pada pagi 20 Agustus 636 M, Khalid maju lebih dulu dan menghabisi musuhnya dengan pasukan kavaleri. Pasukan imperial memutar balik dengan panik saat menyadari kemungkinan besar panglima mereka telah tewas dalam peperangan. Setelah kemenangan ini, pasukan Muslim menyapu habis Syria, Yordania, dan Palestina. Romawi Timur akhirnya menyerahkan wilayah mereka, kemudian pasukan dialihkan ke barisan Irak untuk membantu ekspedisi di sana. Ilustrasi Perang Yarmuk 636 MUnknown Public Domain Yerusalem tak lama kemudian dikepung pada tahun 637 M dan menyerah setelah diberikan jaminan keamanan secara khusus oleh Khalifah Umar. Kota suci ini kemudian dimasuki umat Muslim tanpa perlawanan, populasi Yahudi yang diperangi oleh pasukan Romawi lima abad sebelumnya dibolehkan untuk kembali. Umar kemudian memecat Khalid dari posisinya secara resmi, alasan di balik ini mungkin pribadi atau karena adanya kontroversi mengenai sang jendral. Sebelum pemecatan, Khalid telah memimpin ekspedisi ke Anatolia dan Armenia pada 638 M; ia meninggal pada 642 M dan dimakamkan di Emesa. Abu Ubaidah, yang diberikan posisi sebagai gubernur Syria, meninggal pada 639 M karena penyakit mematikan yang menyebar di daerah tersebut. Dalam keadaan ini, Muawiya 603-680 M, anak dari Abu Sufyan, aristokrat tersohor Mekah pada zaman pra-Islam dari klan Umayyah yang kemudian masuk islam, dikirim untuk menggantikan Abu Ubaidah. Muawiya berhasil mengatur wilayah tersebut dan menyatukan muslim di sana, nanti pada masa pemerintahan Usman, sepupunya sekaligus khalifah ketiga 644-656 M, ia menaklukan seluruh Armenia 653-655 M Penaklukan Mesir & Afrika Utara Amr bin al-Ash, salah satu panglima yang dikirim oleh Abu Bakar ke pasukan Romawi Timur, mengusulkan penaklukan lain kepada Umar. Mesir sudah lama dikuasai oleh Kerajaan Romawi Timur, namun kondisi mereka tidak jauh berbeda dengan penduduk Levant dan Syria. Dengan undang-undang Romawi Timur yang merugikan penduduknya, penaklukan Mesir tidak akan menghadapi kesulitan. Namun Umar tidak mau langsung memberikan perintah, ia harus diyakinkan berkali-kali oleh Amr. Di Mesir, Romawi Timur menguasai tanah Muslim sampai ke utara, dengan wilayah yang terlepas dari kerajaan, invasi adalah solusi yang efektif. Amr, ditemani Zubayr bin Awam 594-656 M, menempatkan pasukan di wilayah Heliopolis 640 M dan menang telak. Muslim menaklukan Mesir, 640-642 MMohammad adil CC BY-SA Dua tahun kemudian, sebagian besar Mesir dibawah kekuasaan pasukan Rasyidin. Khalifah Usman 644-656 M mengijinkan gubernur-gubernur wilayah untuk meluaskan wilayah mereka secara otonom. Pada 646 M, serangan dari pasukan besar Romawi Timur di Alexandria dipukul balik dengan bantuan penduduk asli yang merasa dirugikan oleh pemerintahan mereka sebelumnya. Jalur Afrika Utara hingga Tripoli juga melepaskan diri dari kekuasaan Romawi Timur setelah kemenangan di Pertempuran Sufetula 647 M Operasi Angkatan Laut di Laut Mediterania Orang-orang Syria yang terkenal ahli dalam membuat perahu ditugaskan membuat armada tangguh untuk menghadapi pasukan Romawi Timur di Mediterania. Setelah memukul mundur armada Romawi Timur yang berusaha merebut kembali Alexandria 646 M, pasukan Muslim kemudian melakukan penyerangan. Siprus ditaklukan pada 649 M, diikuti penaklukan Rodos pada 654 M, kemudian pada tahun berikutnya, angkatan laut Romawi Timur dikalahkan dalam Pertempuran Tiang Kapal. Pasukan Muslim yang menguasai Mediterania melakukan perampasan dari daerah Kreta hingga Sisilia. Pasca Perang & Kesimpulan Di puncak kejayaannya, masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin meluas dari sejumlah wilayah di Afrika Utara di barat hingga wilayah-wilayah Pakistan di selatan; termasuk sejumlah pulau di Mediterania. Mereka adalah kekuatan yang disegani dan memiliki pengaruh paling besar dalam wilayah tersebut. Ekspansi awal ini berhenti pada 656 M setelah Khalifah Usman dibunuh dengan keji oleh seorang tentara pemberontak. Penerusnya, Ali bin Abi Thalib 656-661 M, menghabiskan masa pemerintahannya untuk menyatukan umat islam kembali yang berujung pada kerusuhan yang disebut Fitnah Pertama 656-661 M. Khalifah Ali dibunuh oleh kelompok radikal yang disebut Khawarij pada 661 M. Setelah kematiannya, gubernur Syria dan rivalnya, Muawiya, menyatakan kekuasaan dan mendirikan Dinasti Umayyah 661-750 M, setelah beberapa kerusuhan, mereka meneruskan penaklukan. Romawi Timur dan Sasania adalah negara-negara adikuasa pada saat itu, namun setelah perang bertahun-tahun, pasukan kolosal raksasa ini melemah. Bagaimanapun, penduduk Arab tidak pernah mengira dapat mengalahkan mereka, para penggali sumur ini tidak punya jumlah yang memungkinkan dan keinginan untuk menghadapi sebuah kerajaan besar. Hal ini kemudian berubah saat Jazirah Arab bersatu di bawah nama Islam pada 633 M. Setelah terbebas dari pertikaian selama berabad-abad, penduduk Arab mengarahkan kekuatan mereka ke negara-negara tetangga. Mereka menganggap perang adalah jihad dan jika mereka terbunuh dalam peperangan, mereka akan abadi sebagai syahid. Keputusan besar seperti ini tidak dimiliki musuh-musuh mereka. Kedua kerajaan musuh mengerahkan tentara bayaran, yang tidak memiliki kesetiaan yang sama besar kepada pemimpin mereka layaknya pasukan Arab terhadap khalifah mereka. Ditambah, pasukan multi-etnis kurang disatukan oleh satu keyakinan dan sentimen berasal dari negara yang sama, namun kemungkinan, alasan fatal kekalahan mereka adalah karena cara kerajaan-kerajaan ini memperlakukan rakyat mereka sendiri. Ketika pasukan Rasyidin menaklukan wilayah-wilayah mereka, jumlah pasukan mereka terus bertambah oleh para relawan perang dan banyak yang mendukung secara tidak langsung. Ditambah, pasukan Rasyidin pemimpin yang ahli militer seperti Khalid bin al-Walid dalam barisan mereka. Awal Ekspansi Muslim didukung oleh kekuatan yang masyarakat Arab temukan dalam agama Islam dan hal-hal yang muncul karenanya.
Contoh Soal Ujian Kenaikan Kelas UKK Mata Pelajaran SKI Kelas 10 MA Objektif dan Essay A. Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda silang x pada huruf a, b, c, d atau e! 1. Perang yang terjadi pada masa pemerintahan khalifah Abu Bakar yaitu perang ... a. Ahzab b. Siffin c. Riddah d. Jamal e. Khandaq 2. Alasan khalifah Abu Bakar mengambil kebijakan pembukuan Al-Qur’an adalah... a. Banyaknya para penghafal al-Qur’an yang gugur b. Agar dapat memudahkan dalam menghafalnya c. Biar tidak bercampur dengan hadits-hadits Nabi Saw. d. Adanya pemaksaan dari khalifah Umar bin Khattab e. Meluasnya wilayah kekuasaan Islam 3. Seorang yang mengusulkan pembukuan Al-Qur’an terhadap khalifah Abu Bakar adalah ... . a. Muawiyah bin Abi Sufyan b. Umar bin khattab c. Abdullah bin Zubair d. Mus’ab bin Umair e. Ali bin Abi Thalib 4. Panglima perang yang dikirim khalifah Abu Bakar untuk menaklukkan Palestina adalah... . a. Yazin bin Muawiyah b. Abu Ubadah bin Jarrah c. Amru bin Ash d. Surahbil bin Hasanah e. Muad bin Jabal 5. Abu Ubaidah ditugaskan oleh Abu Bakar untuk menghadapi pasukan... . a. Yunani b. Romawi Timur c. Palestina d. Irak e. Mesir 6. Di antara kota yang ditaklukkan Khalifah Umar bin Khattab dalam perluasan wilayah ke Persia yaitu ... . a. Kairo b. Jeddah c. Yerusalem d. Kadisia e. Mina 7. Kota Nahawan di Persia telah ditaklukkan oleh khalifah Umar bin Khattab pada tahun ... . a. 11 H b. 15 H c. 21 H d. 23 H e. 25 H 8. Sebuah suku yang mendiami Mesir ketika Umar bin Khattab menaklukkan wilayah itu adalah bangsa ... . a. Qibti b. Daus c. Aus d. Khazraj e. Dzar 9. Ketika Amru bin Ash ditugaskan oleh khalifah Umar bin Khattab untuk menaklukkan Mesir dia berhasil merebut sebuah benteng yaitu benteng ... a. Sabil b. Babil c. Nabil d. Rabil e. Labil 10. Seorang hakim yang terkenal pada masa pemerintahan khalifah Umar bin Khattab adalah... . a. Usman bin Affan b. Muawiyah bin Abi Sufyan c. Ali bin Abi Thalib d. Zaid bin Tsabit e. Muad bin Jabal 11. Di antara wilayah Afrika Utara yang ditaklukkan Usman bin Affan yaitu... . a. Iskandariah b. Magribi c. Libia d. Tunisia e. Mesir 12. Faktor yang meletarbelakangi penyusunan standarisasi Al-Qur’an pada masa pemerintahan khalifah Usman bin Affan adalah ... . a. Munculnya ayat-ayat setan b. Munculnya berbagai macam qiraat al-Qur’an c. Adanya Nabi palsu d. Meluasnya wilayah Islam e. Banyaknya para shuhada’ di medan perang 13. Mushaf standar yang telah di susun pada masa pemerintahan khalifah Usman bin Affan yaitu mushaf ... . a. Hakiki b. Yamani c. Usmani d. Qiroati e. Ashri 14. Salah satu faktor yang menyebabkan banyak kecewa terhadap kepemimpinanUsman adalah ... . a. Kebijakannya yang adil dan tidak pilih-pilih b. Keluhuran budi pekertinya dalam bertindak c. Keberanian dan kecerdikannya dalam memerintah d. Ketampanan paras wajah dan kegagahan badannya e. Kebijaksanaannya mengangkat keluarga dalam kedudukan tinggi. 15. Khalifah Usman bin Affan memerintah selama ... . a. 2 tahun b. 4 tahun c. 6 tahun d. 12 tahun e. 23 tahun 16. Kebijakan yang diambil oleh khalifah Ali bin Abi Thalib pada masa awal pemerintahannya adalah ... . a. Mengangkat wakil khalifah b. Menghadapi kaum pemberontak c. Memberikan hadiah kepada para panglima d. Memimpin pasukan untuk perluasan wilayah e. Mengganti para pejabat pemerintah yang dipilih oleh khalifah Usman bin Affan 17. Perang yang terjadi antara khalifah Ali bin Abi Thalib dengan Aisyah adalah perang ... . a. Uhud b. Tabuk c. Jamal d. Siffin e. Fijar 18. Seorang gubernur yang berkuasa di Damaskus pada masa pemerintah khalifah Ali bin Abi Thalib adalah... . a. Abdullah bin Zubair b. Muawiyah bin Abi Sufyan c. Sa’ad bin Abi Waqqash d. Abu Musa al-Asy’ari e. Thalhah bin Ubaidillah 19. Sebuah perjanjian damai antara pengikut Ali bin Abi Thalib dengan Mua’wiyah bin Abi Sufyan dikenal dengan sebutan ... . a. Hakim b. Hukum c. Tahkim d. Kahin e. Taslim 20. Setelah Ali menjabat pemerintahan selama kurang lebih enam tahun, maka dia digantikan oleh puteranya yaitu ... . a. Hasan b. Husein c. Hanafiyah d. Askariy e. Zaid 21. Pengertian Khulafaur Rasyidin adalah . … a. Para khalifah pengganti Rasulullah b. Para khalifah yang adil c. Para khalifah yang sederhana d. Para khalifah yang berjasa e. Para khalifah yang mendapat petunjuk 22. Menurut Sufyan al - Tsauri bahwa orang-orang yang termasuk Khulafaur Rasyidin adalah . ... a. Abu Bakar, Umar bin Khatab, Usman bin Affan, Ali bin Abu Thalib dan Abdullah bin Zubair b. Abu Bakar, Umar bin Khatab, Usman bin Affan, Ali bin Abu Thalib,dan Muawiyah bin Abu Sufyan c. Abu Bakar, Umar bin Affan, Usman bin Affan, Ali bin Abu Thalib, dan Hasan bin Ali d. Abu Bakar, Umar bin Khatab, Usman bin Affan, Ali bin Abu Thalib, dan Zaid bin Tsabit e. Abu Bakar, Umar bin Khatab, Usman bin Affan, Ali bin Abu Thalib, dan Umar bin Abdul Aziz 23. Seorang khalifah yang pernah melakukkan upaya pemberantasan para Nabi palsu adalah. ... a. Abu Bakar b. Umar bin Khatab c. Usman bin Affan d. Ali bin Abu Thalib e. Umar bin Abdul Aziz 24. Di antara keberhasilan yang pernah diraih oleh Umar bin Khatab ketika menjadi seorang khalifah adalah . ... a. Memberantas Nabi palsu b. Mengumpul al-Qur’an c. Membentuk dewan moneter d. Mendirikan armada laut e. Memerangi orang yang tidak mau membayar zakat 25. Ketika menjadi seorang khalifah yang kedua, Umar bin Khatab juga berhasil membuat undang – undang. Salah satunya adalah undang-undang tentang . ... a. Pendidikan b. Perburuhan c. Hak azazi manusia d. Pornografi e. Ketertiban pasar 26. Pada masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin, telah berhasil membentuk armada laut. Hal ini dilakukan pada masa Khalifah. ... a. Rasulullah b. Abu Bakar c. Umar bin Khatab d. Usman bin Affan e. Ali bin Abu Thalib 27. Seorang budak yang berhasil membunuh khalifah Umar bin Khatab bernama. ... a. Ibnu Muljam b. Ibnu Subawaeh c. Faerus d. Abu Dzar e. Abu Lu’lu’ 28. Perang Jamal terjadi, merupakan peperangan antara khalifah Ali bin Abu Thalib dengan .... a. Muawiyah b. Thalhah c. Zubair d. Aisyah e. Hasan 29. Perang Siffin terjadi antara khalifah Ali bin Abu Thalib dengan . ... a. Muawiyah b. Thalhah c. Zubair d. Aisyah e. Hasan 30. Perjanjian damai antara kahlifah Ali bin Abu Thalib dan Muawiyah yang berakibat munculnya kelompok Syiah dan Khawarij dikenal dengan nama perjanjian . ... a. Linggarjati b. Hudaibiyah c. Daumatul Jandal d. Aqabah e. Siffin B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan jelas! 1. Apa yang dimaksud dengan Khulafaur Rasyidin menurut pendapatmu ? 2. Jelaskan menurut pendapatmu penyebab perluasan wilayah Islam berjalan dengan cepat pada masa Khulafaur Rasyidin! 3. Buktikan bahwa Umar bin Khatab berhasil ketika menjadi seorang khalifah ! 4. Jelaskan upaya-upaya yang pernah dilakukan oleh khalifah Ali bin Abu Thalib ketika menjadi seorang khalifah ! 5. Hikmah apa yang bisa dipetik dari kepemimpinan Khulafaur Rasyidin ? 6. Sebutkan kebijakan-kebijakan khalifah Abu Bakar as Shiddiq pada awal pemerintahannya! 7. Mengapa Umar bin Khattab mengusulkan kepada khalifah Abu Bakar agar diadakan pengumpulan Al-Qur’an? Jelaskan! 8. Sebutkan wilayah-wilayah yang ditaklukkan oleh khalifah Umar bin Khattab pada masa pemerintahannya! 9. Mengapa Usman bin Affan kurang disukai oleh rakyatnya? Jelaskan! 10. Apa saja yang dilakukan khalifah Ali bin Abi Thalib dalam mengahadapi lawan-lawan politiknya? Jelaskan! Kunjungilah selalu semoga bermanfaat. Aamiin.
- Perang Riddah adalah perang melawan kemurtadan dan serangkaian pemberontakan yang dilakukan beberapa suku Arab. Pertempuran ini terjadi pada 632-633, ketika kekhalifahan Islam diperintah oleh Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq. Pada masa Abu Bakar Ash Shiddiq terjadi Perang Riddah karena banyak suku Arab yang murtad kembali menjadi kafir sepeninggal Nabi Muhammad pada itu, ada pula umat Islam yang tetap memeluk agamanya tetapi menolak membayar zakat. Baca juga Biografi Abu Bakar, Sahabat Rasulullah yang Paling Utama Latar belakang Setelah meninggalnya Nabi Muhammad SAW pada 632, Abu Bakar Ash Shiddiq terpilih menjadi Khulafaur Rasyidin pertama. Masa pemerintahan Abu Bakar langsung dihadapkan pada gejolak yang diakibatkan oleh kabilah-kabilah di sekitar Madinah. Kabilah-kabilah yang membangkang tersebut adalah Abs, Dzubyan, Bani Kinanah, Ghatafan, Bani Thai, dan Fazarah. Pembangkangan mereka dalam bentuk kemurtadan alias kembali menjadi kafir, serta ada pula kaum yang masih memeluk Islam tetapi menolak membayar zakat karena menganggapnya sebagai keharusan membayar pajak. Khalifah Abu Bakar menganggap mereka yang murtad dan tidak mau membayar zakat sebagai pembangkang, sehingga harus diperangi. Baca juga Pertempuran Zab, Puncak Pergolakan Revolusi Abbasiyah Jalannya perang Sesaat setelah Abu Bakar dinobatkan menjadi khalifah, orang-orang murtad dari kabilah Ghatafan dari suku Qays beberapa kali mencoba untuk merebut Mekkah, yang masih setia kepada Islam. Namun, pada akhirnya mereka bergabung dengan pemimpin anti-Islam di utara, Tulayha dari Bani Asad. Pada Juli 632, Abu Bakar mengirim utusan ke suku-suku yang membangkang untuk meminta mereka agar tetap memeluk Islam dan membayar zakat. Namun, permintaan itu ditolak. Bahkan, Tulayha, yang juga memproklamirkan diri sebagai nabi, telah menyiapkan pasukan untuk menyerang hal itu, Khalifah Abu Bakar segera menyiapkan pasukan untuk mempertahankan Madinah, menandai dimulainya Perang Riddah. Baca juga Khalid bin Walid, Sahabat Nabi yang Dijuluki Pedang Allah Panglima perang yang ditunjuk Abu Bakar dalam Perang Riddah adalah Khalid bin Walid, yang dikenal sebagai ahli perang yang tidak terkalahkan. Dari Madinah, Abu Bakar harus berurusan dengan kemurtadan yang meluas di pantai timur dan selatan Arab. Seperti di Bahrain, Oman, Mahra, Hadhramaut, dan Yaman. Usaha yang dilakukan Abu Bakar dalam memerangi kaum murtad adalah dengan membentuk pasukan menjadi 11 kelompok. Pasukan yang paling kuat dipimpin oleh Khalid bin Walid dan ditugaskan untuk menghadapi pembangkang yang paling kuat. Setelah itu, 11 kelompok tersebut segera menuju daerah tugasnya masing-masing untuk memerangi kaum murtad. Baca juga Pertempuran Walaja Latar Belakang, Strategi, dan Jalannya Perang Akhir Perang Riddah Strategi yang digunakan oleh Abu Bakar dengan membagi pasukannya dalam Perang Riddah terbukti berhasil. Perang melawan kemurtadan pun dapat diakhiri pada 18 Maret 633, dengan kemenangan umat Islam. Dengan padamnya pemberontakan dari suku-suku pembangkang, Abu Bakar menjadi penguasa seluruh Jazirah Arab. Perang Riddah menjadi kemenangan politik dan militer terbesar Abu Bakar, yang kemudian semakin memperluas daerah kekuasaannya. Referensi Haikal, Muhammad Husain. 2007. Biografi Abu Bakar ash-Shiddiq Khalifah Pertama yang Menentukan Arah Perjalanan Umat Islam Sepeninggal Rasulullah. Jakarta Qisthi Press. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Sahabat Nabi Muhammad Saw dan sekaligus menjadi sekretarisnya yang mendampingi untuk menuliskan wahyu yang turun kepadanya. Ketika pada masa Khalifah Abu Bakar, dia ditugaskan mengumpulkan tulisan-tulisan al Quran, dan menjadi ketua panulisan Mushaf Al Quran pada masa Khalifah Usman Bin Affan. Sahabat tersebut adalah? Zaid bin haristah Zaid bin Jiyad Zaid bin tsabit Jiyad bin Zaid Kunci jawabannya adalah C. Zaid bin tsabit. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, sahabat nabi muhammad saw dan sekaligus menjadi sekretarisnya yang mendampingi untuk menuliskan wahyu yang turun kepadanya. ketika pada masa khalifah abu bakar, dia ditugaskan mengumpulkan tulisan-tulisan al quran, dan menjadi ketua panulisan mushaf al quran pada masa khalifah usman bin affan. sahabat tersebut adalah zaid bin tsabit.
Mahasiswa/Alumni Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang31 Januari 2022 0327Halo Veronica T, kakak bantu jawab ya. Jawabannya adalah "kekaisaran romawi". Penjelasan Abu Ubaidah al-Jarrah merupakan salah satu sahabat yang pertama masuk Islam, ia merupakan orang kepercayaan nabi, Abu Bakar dan Umar. Pada saat perang Badar ia menyusup ke tengah pasukan musuh dengan gagah berani hingga akhirnya ia ketahuan dan dikejar untuk dibunuh oleh ayah kandungnya sendiri, hingga akhirnya demi mempertahankan diri, ia pun menebas kepala ayah kandungnya sendiri yang masih musyrik. Pada saat pemilihan khalifah selepas wafatnya nabi Muhammad, Abu Ubaidah termasuk sebagai salah satu kandidat bersama Abu Bakar dan Umar. Akan tetapi Abu Bakar yang terpilih, pada masa kepemimpinan Abu Bakar, ia tetap menjadi orang kepercayaan dan diperintahkan untuk menjadi panglima perang menghadapi kekaisaran romawi. Pada akhir hayatnya ia meninggal karena wabah penyakit di Syam. Jadi, jawabannya adalah "kekaisaran romawi". Semoga jawaban ini membantu, semangat belajarnya.