abu ubaidah ditugaskan oleh abu bakar untuk menghadapi pasukan

A Masa Kecil, Remaja, dan Masuk Islam. 1. Nama, Nasab, Penisbatan, dan Julukannya. Thalhah bin Ubaidillah bin Utsman bin Amru bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin An-Nadhr bin Kinanah, Al-Qurasyi At-Taimi Al-Makki dan Kemudian Al-Madani. Dikutipdari Khulafaur Rasyidin (2019), Usman merupakan sahabat karib Abu Bakar. Lewat Abu Bakar, ia bertemu Muhammad dan masuk Islam. Usman bin Affan punya julukan Zunnuarain Walhijratain. Artinya memiliki dua cahaya dan dua kali hijrah. Ia menikahi dua putri Nabi, Rukayah dan Umi Kulsum. Usman juga dua kali hijrah yakni ke Hasby dan Madinah. SetelahAbu Ubaidah serta pasukannya mengalami kelambatan untuk memasuki Syam, dia jugalah yang mengerahkan Khalid bin Walid untuk membantu mereka. Dalam pada itu dia juga yang mcngorganisasi pembentukan baitulmal serta mengatur distribusi harta rampasan perang di kalangan umat Islam, melakukan pengangkatan para gubernur serta mengawasi Penjelasan Abu Ubaidah al-Jarrah merupakan salah satu sahabat yang pertama masuk Islam, ia merupakan orang kepercayaan nabi, Abu Bakar dan Umar. Pada saat perang Badar ia menyusup ke tengah pasukan musuh dengan gagah berani hingga akhirnya ia ketahuan dan dikejar untuk dibunuh oleh ayah kandungnya sendiri, hingga akhirnya demi mempertahankan diri, ia pun Ketikapeperangan hampir berakhir, pasukan Ali berhasil mendesak pasukan Muawiyah. Namun sebelum peperangan dimenangkan, muncul Amr bin Ash mengangkat mushaf Al-Qur'an menyatakan damai. Terpaksa Ali memerintahkan pasukannya untuk menghentikan peperangan, dan terjadilah gencatan senjata. Akibat kebijakan Ali itu, pasukannya pecah menjadi tiga Membacaal-Qur'an dengan tartil selama 10 menit, dapat mengurangi nyeri yang dirasakan oleh ibu yang melahirkan lewat operasi Ceaesar. Demikian menurut hasil penelitian oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhmmadiyah Yogyakarta (UMY) angkatan 2009, Hasto Andi Irawan. Sejakawal keislamannya hingga akhir hidupnya ia tidak pernah mengingkari janji. Janjinya selalu tepat. Ia juga dikenal sebagai orang jujur, tidak pernah menipu apalagi berkhianat. Thalhah masuk Islam melalui anak pamannya, Abu Bakar Assiddiq ra. PerjanjianHudaibiyyah (Arab:صلح الحديبية) adalah sebuah perjanjian yang di adakan di sebuah tempat di antara Madinah dan Mekkah pada bulan Maret 628 M (Dzulqaidah, 6 H)Latar belakangPada tahun 628 M, sekitar 1400 Muslim berangkat ke Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji. Mereka mempersiapkan hewan kurban untuk dipersembahkan kepada . Sahabat Nabi Muhammad Saw dan sekaligus menjadi sekretarisnya yang mendampingi untuk menuliskan wahyu yang turun kepadanya. Ketika pada masa Khalifah Abu Bakar, dia ditugaskan mengumpulkan tulisan-tulisan al Quran, dan menjadi ketua panulisan Mushaf Al Quran pada masa Khalifah Usman Bin Affan. Sahabat tersebut adalah? Zaid bin haristah Zaid bin Jiyad Zaid bin tsabit Jiyad bin Zaid Kunci jawabannya adalah C. Zaid bin tsabit. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, sahabat nabi muhammad saw dan sekaligus menjadi sekretarisnya yang mendampingi untuk menuliskan wahyu yang turun kepadanya. ketika pada masa khalifah abu bakar, dia ditugaskan mengumpulkan tulisan-tulisan al quran, dan menjadi ketua panulisan mushaf al quran pada masa khalifah usman bin affan. sahabat tersebut adalah zaid bin tsabit. Contoh Soal Ulangan dan Jawaban SKI Materi Strategi dan Substansi Dakwah Khulafaurrasyidin Kelas X MA Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda silang x pada huruf a, b, c, d atau e! 1. Perang yang terjadi pada masa pemerintahan khalifah Abu Bakar yaitu perang ... a. Ahzab b. Siffin c. Riddah d. Jamal e. Khandaq 2. Alasan khalifah Abu Bakar mengambil kebijakan pembukuan Al-Qur’an adalah... a. Banyaknya para penghafal al-Qur’an yang gugur b. Agar dapat memudahkan dalam menghafalnya c. Biar tidak bercampur dengan hadits-hadits Nabi Saw. d. Adanya pemaksaan dari khalifah Umar bin Khattab e. Meluasnya wilayah kekuasaan Islam 3. Seorang yang mengusulkan pembukuan Al-Qur’an terhadap khalifah Abu Bakar adalah ... . a. Muawiyah bin Abi Sufyan b. Umar bin khattab c. Abdullah bin Zubair d. Mus’ab bin Umair e. Ali bin Abi Thalib 4. Panglima perang yang dikirim khalifah Abu Bakar untuk menaklukkan Palestina adalah... . a. Yazin bin Muawiyah b. Abu Ubadah bin Jarrah c. Amru bin Ash d. Surahbil bin Hasanah e. Muad bin Jabal 5. Abu Ubaidah ditugaskan oleh Abu Bakar untuk menghadapi pasukan... . a. Yunani b. Romawi Timur c. Palestina d. Irak e. Mesir 6. Di antara kota yang ditaklukkan Khalifah Umar bin Khattab dalam perluasan wilayah ke Persia yaitu ... . a. Kairo b. Jeddah c. Yerusalem d. Kadisia e. Mina 7. Kota Nahawan di Persia telah ditaklukkan oleh khalifah Umar bin Khattab pada tahun ... . a. 11 H b. 15 H c. 21 H d. 23 H e. 25 H 8. Sebuah suku yang mendiami Mesir ketika Umar bin Khattab menaklukkan wilayah itu adalah bangsa ... . a. Qibti b. Daus c. Aus d. Khazraj e. Dzar 9. Ketika Amru bin Ash ditugaskan oleh khalifah Umar bin Khattab untuk menaklukkan Mesir dia berhasil merebut sebuah benteng yaitu benteng ... a. Sabil b. Babil c. Nabil d. Rabil e. Labil 10. Seorang hakim yang terkenal pada masa pemerintahan khalifah Umar bin Khattab adalah... . a. Usman bin Affan b. Muawiyah bin Abi Sufyan c. Ali bin Abi Thalib d. Zaid bin Tsabit e. Muad bin Jabal 11. Di antara wilayah Afrika Utara yang ditaklukkan Usman bin Affan yaitu... . a. Iskandariah b. Magribi c. Libia d. Tunisia e. Mesir 12. Faktor yang meletarbelakangi penyusunan standarisasi Al-Qur’an pada masa pemerintahan khalifah Usman bin Affan adalah ... . a. Munculnya ayat-ayat setan b. Munculnya berbagai macam qiraat al-Qur’an c. Adanya Nabi palsu d. Meluasnya wilayah Islam e. Banyaknya para shuhada’ di medan perang 13. Mushaf standar yang telah di susun pada masa pemerintahan khalifah Usman bin Affan yaitu mushaf ... . a. Hakiki b. Yamani c. Usmani d. Qiroati e. Ashri 14. Salah satu faktor yang menyebabkan banyak kecewa terhadap kepemimpinanUsman adalah ... . a. Kebijakannya yang adil dan tidak pilih-pilih b. Keluhuran budi pekertinya dalam bertindak c. Keberanian dan kecerdikannya dalam memerintah d. Ketampanan paras wajah dan kegagahan badannya e. Kebijaksanaannya mengangkat keluarga dalam kedudukan tinggi. 15. Khalifah Usman bin Affan memerintah selama ... . a. 2 tahun b. 4 tahun c. 6 tahun d. 12 tahun e. 23 tahun 16. Kebijakan yang diambil oleh khalifah Ali bin Abi Thalib pada masa awal pemerintahannya adalah ... . a. Mengangkat wakil khalifah b. Menghadapi kaum pemberontak c. Memberikan hadiah kepada para panglima d. Memimpin pasukan untuk perluasan wilayah e. Mengganti para pejabat pemerintah yang dipilih oleh khalifah Usman bin Affan 17. Perang yang terjadi antara khalifah Ali bin Abi Thalib dengan Aisyah adalah perang ... . a. Uhud b. Tabuk c. Jamal d. Siffin e. Fijar 18. Seorang gubernur yang berkuasa di Damaskus pada masa pemerintah khalifah Ali bin Abi Thalib adalah... . a. Abdullah bin Zubair b. Muawiyah bin Abi Sufyan c. Sa’ad bin Abi Waqqash d. Abu Musa al-Asy’ari e. Thalhah bin Ubaidillah 19. Sebuah perjanjian damai antara pengikut Ali bin Abi Thalib dengan Mua’wiyah bin Abi Sufyan dikenal dengan sebutan ... . a. Hakim b. Hukum c. Tahkim d. Kahin e. Taslim 20. Setelah Ali menjabat pemerintahan selama kurang lebih enam tahun, maka dia digantikan oleh puteranya yaitu ... . a. Hasan b. Husein c. Hanafiyah d. Askariy e. Zaid Terima Kasih Atas Kunjungannya. Kunjungilah selalu semoga bermanfaat. Aamiin. Isi Surat Menyurat Antara Abu Bakar dengan Abu Ubaidah. Foto ilustrasi Abu Bakar Ash-Shiddiq, khalifah pertama Khulafur Rasyidin MADINAH - Pada masa umat Islam dipimpin oleh Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq, telah dikirimkan dari Madinah tiga pasukan yang masing-masing dipimpin oleh tiga orang sahabat Nabi. Mereka adalah Abu Ubaidah bin Jarrah, Yazid bin Abu Sufyan, dan Syuhrabil bin pasukan itu akan menghadapi pasukan Hiraclius. Sesampainya di selatan Syam, pasukan Abu Ubaidah mengambil tempat di selatan Damaskus, Syuhrabil di selatan Jabiyah, dan Yazid di Balqa atau di selatan Bashra. Sementara rombongan pasukan keempat yang dipimpin Amr bin Ash, terlambat ketika sampai di Syam. Dan, pasukan ini memilih berada di selatan terjadinya kontak fisik dalam peperangan melawan pasukan Hiraclius di Syam, Abu Ubaidah mengirimkan surat kepada Abu Bakar di Madinah. Dia meminta saran dari Abu Bakar. Dikutip dari buku Abu Bakar Ash Shiddiq Pembuka Islam di Tanah Persia yang ditulis oleh Dr Abdul Aziz bin Abdullah al-Humaidi, berikut ini surat-menyurat antara Abu Ubaidah dengan Abu Bakar Dari Abu Ubaidah bin JarrahKepada Hamba Allah, Khalifah Rasulullah, Abu Bakar Bismillahirrahmanirrahim..Assalamualaika...Segala puji kepada-Mu ya Allah yang tidak ada Tuhan kecuali Engkau. Amma ba'du. Kami memohon kepada Allah agar memuliakan Islam, pemelulnya, dan membukakan kawasan baru dengan mudah. Kami dengar Hiraclius, pemimpin Romawi telah sampai di Syam di Antakia. Dia telah memerintahkan kepada penduduknya untuk berkumpul dengan segala pasukannya, inilah yang aku lihat. Bagaimana pendapatmu?Wassalamuálaika warrahmatulahi wa barakatuh. Abu Bakar kemudian membalas di kemudian hari membalas surat Abu Ubaidah bin Jarrah itu"Bismillahirrahmanirrahim. Amma ba'du. Telah sampai kepadaku suratmu. Aku sudah paham apa yang kamu sampaikan tentang Hiraclius. Adapun sampainya dia di Antakia di situlah dia akan dikalahkan. Allah akan menaklukkan untukmu dan umat Islam. Adapun yang kamu sampaikan bahwa dia mengerahkan pasukan adalah sudah kalian tahu bahwa itu akan terjadi. Tidak ada seorang penduduk pun yang akan meninggalkan kerajaannya tanpa dengan perang. Kamu tahu bahwa kamu bersama pasukan Islam yang cinta mati sebagaimana musuhmu cinta hidup. Mereka berharap mendapatkan pahala besar dari Allah, lebih mencintai jihad di jalan Allah daripada mencintai gadis-gadis dan harta kekayaan. Satu orang Muslim penakluk lebih baik daripada seribu orang musyrik. Hadapi mereka dengan pasukanmu. Jangan merasa kesepian jika ditinggal prajuritmu karena Allah bersamamu. Aku memberimu bantuan, pasukan secukupnya sehingga kamu tidak merasa kekurangan, insya Allah. Wassalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh." BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini SOAL ULANGAN UMUM SEMESTER 2 Mata Pelajaran SKI Kelas X/ a, b, dan c Hari / Tanggal Waktu – WIB Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda silang x pada huruf a, b, c, d atau e pada lembar jawaban yang tersedia! I. PILIHAN GANDA 1. Di antara keberhasilan yang pernah diraih oleh Umar bin Khatab ketika menjadi seorang khalifah adalah.... a. Memberantas Nabi palsu b. Mengumpul al-Qur’an c. Membentuk dewan moneter d. Mendirikan armada laut e. Memerangi orang yang tidak mau membayar zakat 2. Ketika menjadi seorang khalifah yang kedua, Umar bin Khatab juga berhasil membuat undang – undang. Salah satunya adalah undang-undang tentang.... a. Pendidikan b. Perburuhan c. Hak azazi manusia d. Pornografi e. Ketertiban pasar 3. Seorang budak yang berhasil membunuh khalifah Umar bin Khatab bernama.... a. Ibnu Muljam b. Ibnu Subawaeh c. Yazid d. Abu Dzar e. Abu Lu’lu’Al-Fairus 4. Perang Jamal terjadi, merupakan peperangan antara khalifah Ali bin Abu Thalib dengan.... a. Muawiyah b. Thalhah c. Zubair d. Aisyah e. Hasan 5. Perang Siffin terjadi antara khalifah Ali bin Abu Thalib dengan.... a. Muawiyah b. Thalhah c. Zubair d. Aisyah e. Hasan 6. Perjanjian damai antara khalifah Ali bin Abu Thalib dan Muawiyah yang berakibat munculnya kelompok Syi’ah dan Khawarij dikenal dengan nama perjanjian.... a. Linggarjati b. Hudaibiyah c. Daumatul Jandal d. Aqabah e. Siffin 7. Alasan khalifah Abu Bakar mengambil kebijakan pembukuan Al-Qur’an adalah.... a. Banyaknya para penghafal al-Qur’an yang gugur b. Agar dapat memudahkan dalam menghafalnya c. Biar tidak bercampur dengan hadits-hadits Nabi Saw. d. Adanya pemaksaan dari khalifah Umar bin Khattab e. Meluasnya wilayah kekuasaan Islam 8. Seorang yang mengusulkan pembukuan Al-Qur’an terhadap khalifah Abu Bakar adalah.... a. Muawiyah bin Abi Sufyan b. Umar bin khattab c. Abdullah bin Zubair d. Mus’ab bin Umair e. Ali bin Abi Thalib 9. Panglima perang yang dikirim khalifah Abu Bakar untuk menaklukkan Palestina adalah.... a. Yazin bin Muawiyah b. Abu Ubadah bin Jarrah c. Amru bin Ash d. Surahbil bin Hasanah e. Muad bin Jabal 10. Abu Ubaidah ditugaskan oleh Abu Bakar untuk menghadapi pasukan.... a. Yunani b. Romawi Timur c. Palestina d. Irak e. Mesir 11. Di antara kota yang ditaklukkan Khalifah Umar bin Khattab dalam perluasan wilayah ke Persia yaitu.... a. Kairo b. Jeddah c. Yerusalem d. Kadisia e. Mina 12. Seorang hakim yang terkenal pada masa pemerintahan khalifah Umar bin Khattab adalah.... a. Usman bin Affan b. Muawiyah bin Abi Sufyan c. Ali bin Abi Thalib d. Zaid bin Tsabit e. Muad bin Jabal 13. Faktor yang meletarbelakangi penyusunan standarisasi Al-Qur’an pada masa pemerintahan khalifah Usman bin Affan adalah.... a. Munculnya ayat-ayat setan b. Munculnya berbagai macam qiraat al-Qur’an c. Adanya Nabi palsu d. Meluasnya wilayah Islam e. Banyaknya para shuhada’ di medan perang 14. Mushaf standar yang telah di susun pada masa pemerintahan khalifah Usman bin Affan yaitu mushaf.... a. Hakiki b. Yamani c. Usmani d. Qiroati e. Ashri 15. Salah satu faktor yang menyebabkan banyak kecewa terhadap kepemimpinan Usman adalah.... a. Kebijakannya yang adil dan tidak pilih-pilih b. Keluhuran budi pekertinya dalam bertindak c. Keberanian dan kecerdikannya dalam memerintah d. Ketampanan paras wajah dan kegagahan badannya e. Kebijaksanaannya mengangkat keluarga dalam kedudukan tinggi 16. Khalifah Usman bin Affan memerintah selama.... a. 2 tahun b. 4 tahun c. 6 tahun d. 12 tahun e. 23 tahun 17. Kebijakan yang diambil oleh khalifah Ali bin Abi Thalib pada masa awal pemerintahannya adalah.... a. Mengangkat wakil khalifah b. Menghadapi kaum pemberontak c. Memberikan hadiah kepada para panglima d. Memimpin pasukan untuk perluasan wilayah e. Mengganti para pejabat pemerintah yang dipilih oleh khalifah Usman bin Affan 18. Perang yang terjadi antara khalifah Ali bin Abi Thalib dengan Aisyah adalah perang.... a. Uhud b. Tabuk c. Jamal d. Siffin e. Fijar 19. Seorang gubernur yang berkuasa di Damaskus pada masa pemerintah khalifah Ali bin Abi Thalib adalah.... a. Abdullah bin Zubair b. Muawiyah bin Abi Sufyan c. Sa’ad bin Abi Waqqash d. Abu Musa al-Asy’ari e. Thalhah bin Ubaidillah 20. Setelah Ali menjabat pemerintahan selama kurang lebih enam tahun, maka dia digantikan oleh puteranya yaitu.... a. Hasan b. Husein c. Hanafiyah d. Askariy e. Zaid II. ESSAY 1. Jelaskan! Apakah yang di maksud dengan khalifah, tugas dari seorang khalifah dan khulafaur rasyidin! 2. Tuliskan secara singkat biografi dari masing-masing khalifah! 3. Tuiskan isi pidato dari khalifah Abu Bakar As-Siddiq dan Usman bin Affan ketika di bai’at menjadi seorang khalifah! 4. Sebutkan kebijakan-kebijakan dan strategi dari khulafaur rasyidin! 5. Tuliskan ibrah atau pelajaran yang dapat di ambil dari sejarah perkembangan Islam pada masa khulafaur rasyidin! Contoh Soal Ujian Kenaikan Kelas UKK Mata Pelajaran SKI Kelas 10 MA Objektif dan Essay A. Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda silang x pada huruf a, b, c, d atau e! 1. Perang yang terjadi pada masa pemerintahan khalifah Abu Bakar yaitu perang ... a. Ahzab b. Siffin c. Riddah d. Jamal e. Khandaq 2. Alasan khalifah Abu Bakar mengambil kebijakan pembukuan Al-Qur’an adalah... a. Banyaknya para penghafal al-Qur’an yang gugur b. Agar dapat memudahkan dalam menghafalnya c. Biar tidak bercampur dengan hadits-hadits Nabi Saw. d. Adanya pemaksaan dari khalifah Umar bin Khattab e. Meluasnya wilayah kekuasaan Islam 3. Seorang yang mengusulkan pembukuan Al-Qur’an terhadap khalifah Abu Bakar adalah ... . a. Muawiyah bin Abi Sufyan b. Umar bin khattab c. Abdullah bin Zubair d. Mus’ab bin Umair e. Ali bin Abi Thalib 4. Panglima perang yang dikirim khalifah Abu Bakar untuk menaklukkan Palestina adalah... . a. Yazin bin Muawiyah b. Abu Ubadah bin Jarrah c. Amru bin Ash d. Surahbil bin Hasanah e. Muad bin Jabal 5. Abu Ubaidah ditugaskan oleh Abu Bakar untuk menghadapi pasukan... . a. Yunani b. Romawi Timur c. Palestina d. Irak e. Mesir 6. Di antara kota yang ditaklukkan Khalifah Umar bin Khattab dalam perluasan wilayah ke Persia yaitu ... . a. Kairo b. Jeddah c. Yerusalem d. Kadisia e. Mina 7. Kota Nahawan di Persia telah ditaklukkan oleh khalifah Umar bin Khattab pada tahun ... . a. 11 H b. 15 H c. 21 H d. 23 H e. 25 H 8. Sebuah suku yang mendiami Mesir ketika Umar bin Khattab menaklukkan wilayah itu adalah bangsa ... . a. Qibti b. Daus c. Aus d. Khazraj e. Dzar 9. Ketika Amru bin Ash ditugaskan oleh khalifah Umar bin Khattab untuk menaklukkan Mesir dia berhasil merebut sebuah benteng yaitu benteng ... a. Sabil b. Babil c. Nabil d. Rabil e. Labil 10. Seorang hakim yang terkenal pada masa pemerintahan khalifah Umar bin Khattab adalah... . a. Usman bin Affan b. Muawiyah bin Abi Sufyan c. Ali bin Abi Thalib d. Zaid bin Tsabit e. Muad bin Jabal 11. Di antara wilayah Afrika Utara yang ditaklukkan Usman bin Affan yaitu... . a. Iskandariah b. Magribi c. Libia d. Tunisia e. Mesir 12. Faktor yang meletarbelakangi penyusunan standarisasi Al-Qur’an pada masa pemerintahan khalifah Usman bin Affan adalah ... . a. Munculnya ayat-ayat setan b. Munculnya berbagai macam qiraat al-Qur’an c. Adanya Nabi palsu d. Meluasnya wilayah Islam e. Banyaknya para shuhada’ di medan perang 13. Mushaf standar yang telah di susun pada masa pemerintahan khalifah Usman bin Affan yaitu mushaf ... . a. Hakiki b. Yamani c. Usmani d. Qiroati e. Ashri 14. Salah satu faktor yang menyebabkan banyak kecewa terhadap kepemimpinanUsman adalah ... . a. Kebijakannya yang adil dan tidak pilih-pilih b. Keluhuran budi pekertinya dalam bertindak c. Keberanian dan kecerdikannya dalam memerintah d. Ketampanan paras wajah dan kegagahan badannya e. Kebijaksanaannya mengangkat keluarga dalam kedudukan tinggi. 15. Khalifah Usman bin Affan memerintah selama ... . a. 2 tahun b. 4 tahun c. 6 tahun d. 12 tahun e. 23 tahun 16. Kebijakan yang diambil oleh khalifah Ali bin Abi Thalib pada masa awal pemerintahannya adalah ... . a. Mengangkat wakil khalifah b. Menghadapi kaum pemberontak c. Memberikan hadiah kepada para panglima d. Memimpin pasukan untuk perluasan wilayah e. Mengganti para pejabat pemerintah yang dipilih oleh khalifah Usman bin Affan 17. Perang yang terjadi antara khalifah Ali bin Abi Thalib dengan Aisyah adalah perang ... . a. Uhud b. Tabuk c. Jamal d. Siffin e. Fijar 18. Seorang gubernur yang berkuasa di Damaskus pada masa pemerintah khalifah Ali bin Abi Thalib adalah... . a. Abdullah bin Zubair b. Muawiyah bin Abi Sufyan c. Sa’ad bin Abi Waqqash d. Abu Musa al-Asy’ari e. Thalhah bin Ubaidillah 19. Sebuah perjanjian damai antara pengikut Ali bin Abi Thalib dengan Mua’wiyah bin Abi Sufyan dikenal dengan sebutan ... . a. Hakim b. Hukum c. Tahkim d. Kahin e. Taslim 20. Setelah Ali menjabat pemerintahan selama kurang lebih enam tahun, maka dia digantikan oleh puteranya yaitu ... . a. Hasan b. Husein c. Hanafiyah d. Askariy e. Zaid 21. Pengertian Khulafaur Rasyidin adalah . … a. Para khalifah pengganti Rasulullah b. Para khalifah yang adil c. Para khalifah yang sederhana d. Para khalifah yang berjasa e. Para khalifah yang mendapat petunjuk 22. Menurut Sufyan al - Tsauri bahwa orang-orang yang termasuk Khulafaur Rasyidin adalah . ... a. Abu Bakar, Umar bin Khatab, Usman bin Affan, Ali bin Abu Thalib dan Abdullah bin Zubair b. Abu Bakar, Umar bin Khatab, Usman bin Affan, Ali bin Abu Thalib,dan Muawiyah bin Abu Sufyan c. Abu Bakar, Umar bin Affan, Usman bin Affan, Ali bin Abu Thalib, dan Hasan bin Ali d. Abu Bakar, Umar bin Khatab, Usman bin Affan, Ali bin Abu Thalib, dan Zaid bin Tsabit e. Abu Bakar, Umar bin Khatab, Usman bin Affan, Ali bin Abu Thalib, dan Umar bin Abdul Aziz 23. Seorang khalifah yang pernah melakukkan upaya pemberantasan para Nabi palsu adalah. ... a. Abu Bakar b. Umar bin Khatab c. Usman bin Affan d. Ali bin Abu Thalib e. Umar bin Abdul Aziz 24. Di antara keberhasilan yang pernah diraih oleh Umar bin Khatab ketika menjadi seorang khalifah adalah . ... a. Memberantas Nabi palsu b. Mengumpul al-Qur’an c. Membentuk dewan moneter d. Mendirikan armada laut e. Memerangi orang yang tidak mau membayar zakat 25. Ketika menjadi seorang khalifah yang kedua, Umar bin Khatab juga berhasil membuat undang – undang. Salah satunya adalah undang-undang tentang . ... a. Pendidikan b. Perburuhan c. Hak azazi manusia d. Pornografi e. Ketertiban pasar 26. Pada masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin, telah berhasil membentuk armada laut. Hal ini dilakukan pada masa Khalifah. ... a. Rasulullah b. Abu Bakar c. Umar bin Khatab d. Usman bin Affan e. Ali bin Abu Thalib 27. Seorang budak yang berhasil membunuh khalifah Umar bin Khatab bernama. ... a. Ibnu Muljam b. Ibnu Subawaeh c. Faerus d. Abu Dzar e. Abu Lu’lu’ 28. Perang Jamal terjadi, merupakan peperangan antara khalifah Ali bin Abu Thalib dengan .... a. Muawiyah b. Thalhah c. Zubair d. Aisyah e. Hasan 29. Perang Siffin terjadi antara khalifah Ali bin Abu Thalib dengan . ... a. Muawiyah b. Thalhah c. Zubair d. Aisyah e. Hasan 30. Perjanjian damai antara kahlifah Ali bin Abu Thalib dan Muawiyah yang berakibat munculnya kelompok Syiah dan Khawarij dikenal dengan nama perjanjian . ... a. Linggarjati b. Hudaibiyah c. Daumatul Jandal d. Aqabah e. Siffin B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan jelas! 1. Apa yang dimaksud dengan Khulafaur Rasyidin menurut pendapatmu ? 2. Jelaskan menurut pendapatmu penyebab perluasan wilayah Islam berjalan dengan cepat pada masa Khulafaur Rasyidin! 3. Buktikan bahwa Umar bin Khatab berhasil ketika menjadi seorang khalifah ! 4. Jelaskan upaya-upaya yang pernah dilakukan oleh khalifah Ali bin Abu Thalib ketika menjadi seorang khalifah ! 5. Hikmah apa yang bisa dipetik dari kepemimpinan Khulafaur Rasyidin ? 6. Sebutkan kebijakan-kebijakan khalifah Abu Bakar as Shiddiq pada awal pemerintahannya! 7. Mengapa Umar bin Khattab mengusulkan kepada khalifah Abu Bakar agar diadakan pengumpulan Al-Qur’an? Jelaskan! 8. Sebutkan wilayah-wilayah yang ditaklukkan oleh khalifah Umar bin Khattab pada masa pemerintahannya! 9. Mengapa Usman bin Affan kurang disukai oleh rakyatnya? Jelaskan! 10. Apa saja yang dilakukan khalifah Ali bin Abi Thalib dalam mengahadapi lawan-lawan politiknya? Jelaskan! Kunjungilah selalu semoga bermanfaat. Aamiin. Oleh Ustaz Asep Sobari Pendiri Sirah Community Indonesia Kabar kematian Rasulullah SAW menjadi musibah terbesar bagi kaum muslimin. Gerakan murtad terjadi di mana-mana, muncul nabi palsu, hingga ada kelompok yang enggan mengeluarkan zakat. Hal tersebut menjadi ancaman besar di Jazirah Arab. Aisyah, Ummul Mukminin menggambarkan keadaan saat itu, “Tatkala Rasulullah saw wafat, orang-orang Arab kembali murtad secara besar-besaran dan kemunafikan pun merajalela. Demi Allah! Aku mendapat beban yang berat, seandainya ia menimpa gunung yang kokoh niscaya ia akan hancur lebur. Para sahabat Muhammad ibarat domba yang diguyur hujan lebat pada malam hari di tengah-tengah padang yang dipenuhi binatang buas.” Sebenarnya, perang melawan orang murtad dan nabi palsu sangat logis dilakukan, karena mereka menjadi ancaman besar bagi Madinah setelah Rasulullah SAW wafat. Namun, ternyata keputusan pertama yang diambil Abu Bakar setelah diangkat menjadi khalifah adalah mengeluarkan kekuatan besar dari Madinah menuju Syam. Keputusan tersebut yakni langkah Abu Bakar melanjutkan pengiriman pasukan Usamah bin Zaid, yang sebelumnya sudah dibentuk dan akan dikirim oleh baginda Nabi Muhammad SAW. Abu Bakar melanjutkan misi Rasululah SAW di tengah kondisi Madinah yang penuh ancaman. Jika dilihat secara logika, seharusnya dia tidak melanjutkan pengiriman pasukan Usamah bin Zaid. Terlebih lagi misi Usamah bin Zaid ke Syam sama sekali tidak berkaitan dengan ancaman orang-orang murtad. Selain itu, Syam kala itu belum menjadi ancaman berarti. Drama Pengiriman Pasukan Usamah Sebelum itu, pada tahun kesebelas Hijriah, Rasulullah saw sebenarnya telah mengirimkan satuan perang untuk memerangi Romawi di daerah Balqa’ dan Palestina. Sebagian anggota pasukan itu adalah para senior orang-orang Muhajirin dan Anshar yang dikomandani oleh Usamah bin Zaid. Mobilisasi pasukan Usamah bin Zaid ini terhitung sebagai satuan perang ketiga yang dipersiapkan Rasulullah saw dalam menghadapi Romawi setelah Mu’tah 8 Hijriah dan Tabuk 9 Hijriah. Saat sakit Rasulullah SAW semakin parah, pasukan Usamah bin Zaid masih berjaga-jaga di Jurf, suatu tempat berjarak tiga mil dari Madinah ke arah Syam. Mereka kembali ke Madinah ketika Rasulullah saw wafat, lalu kembali lagi ke Jurf. Ketika Abu Bakar Ash-Shiddiq menjabat khalifah, ia memerintahkan salah seorang pada hari ketiga wafatnya Rasulullah untuk mengumumkan pemberangkatan pasukan Usamah, “Pengiriman pasukan Usamah harus segera dilaksanakan, dan ingatlah bahwa tidak seorang pun anggota pasukan Usamah yang boleh tinggal di Madinah. Mereka harus pergi ke markas pasukan Usamah di Jurf.” Keputusan Abu Bakar tersebut sempat mendapat protes dari para sahabat. Mereka mengusulkan agar dia membatalkan pemberangkatan pasukan Usamah. Para sahabat melihat kabilah-kabilah yang murtad tengah menyusun gerakan untuk menyerang Madinah. Maka itu, diperlukan kekuatan besar untuk mengamankan kota Madinah. Usamah bin Zaid pun yang saat itu sedang berada di Jurf mengutus Umar bin Khaththab kepada Abu Bakar agar diizinkan kembali ke Madinah dengan alasan yang sama. Namun Abu Bakar Ash-Shiddiq menolak usulan tersebut. “Demi Zat yang jiwa Abu Bakar berada di tangan-Nya! Sekiranya aku yakin ada binatang buas yang akan menerkamku, sungguh aku akan tetap melaksanakan pengiriman pasukan Usamah seperti yang diperintahkan Rasulullah SAW. Seandainya tidak tersisa di negeri ini selain diriku, sungguh aku tetap akan melaksanakan perintah itu.” Pada saat pemberangkatan pasukan Usamah bin Zaid, Abu Bakar mengantarkan pasukan tersebut dengan berjalan kaki, sementara Usamah mengendarai hewan tunggangannya. Usamah lantas mengusulkan agar Abu Bakar yang naik hewan tunggangan dan ia yang berjalan kaki. Tetapi usul itu ditolak Abu Bakar. Pada kesempatan itu juga Abu Bakar meminta izin kepada Usamah bin Zaid agar mengizinkan Umar bin Khattab untuk bisa tinggal di Madinah supaya membantu dan menemaninya menjalankan kekhilafahan. Usamah pun mengizinkannya. Keputusan Abu Bakar Ash-Shiddiq Salah? Ada berapa alasan yang harus difahami sebelum mengambil kesimpulan terkait keputusan Abu Bakar melanjutkan pengiriman Usamah bin Zaid. Pertama, Abu Bakar itu menyebut jabatannya sebagai khalifah Rasulullah. Secara harfiah, artinya penerus Rasulullah. Sebagai penerus, maka yang dilakukan Abu Bakar adalah meneruskan kebiasaan Rasulullah SAW. Dalam konteks ini bisa dipahami mengapa Abu Bakar memberangkatkan pasukan Usamah bin Zaid. Ini karena menjelang Rasulullah SAW wafat, beliau membentuk pasukan menuju Syam dan menunjuk Usamah sebagai pemimpin. Dalam keputusan itu, bisa dilihat bagaimana Abu Bakar Ash-Shiddiq memiliki tekad yang sangat kuat dalam memaknai tugasnya sebagai penerus Rasulullah SAW. sebagai khalifatur Rasulillah, dia harus melanjutkan semua program Rasulullah SAW yang sedang berjalan. Kedua, Abu Bakar memiliki tekad yang luar biasa. Jika membaca biografi Abu Bakar, maka yang kita temui adalah kelembutan. Tapi bukan berarti lembut yang lembek. Pada saat harus tegas, dia sangat tegas. Apakah Abu Bakar tidak mempunyai pertimbangan rasional? Dalam hal ini, bukan berarti Abu Bakar Ash-Shiddiq tidak memiliki pertimbangan rasional sebelum memberangkatkan pasukan Usamah. Sebab, Rasulullah SAW sebelumnya memiliki target besar, yang merupakan langkah strategis untuk membebaskan Baitul Maqdis. Hal itulah yang sangat difahami oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq. Ibarat kata, pasukan Usamah itu adalah gong. Seakan-akan Rasulullah SAW hendak menabur gong bahwa hegemoni Romawi di Syam sudah habis. Ingat, sejak pertama kali pasukan muslim berhadap-hadapan dengan pasukan Romawi di Syam, Heraklius dalam posisi selalu kalah. Misalnya perang Mu’tah pada tahun ke-7 Hijiriah, dalam peristiwa itu kita melihat 200 ribu pasukan Romawi tidak mampu mengalahkan 3000 pasukan kaum muslimin. Demikian juga perang Tabuk, perang terakhir yang diikuti oleh Rasulullah SAW. Dalam peristiwa itu, pasukan Romawi sudah mundur sebelum pasukan kaum muslimin tiba d Tabuk. Rasulullah SAW adalah ahli strategi. Ia tak perlu memimpin langsung pasukan ke Syam, dan mengutus Usamah bin Zaid untuk mengirim pesan tersirat kepada Kaisar Romawi. Salah satu pesannya adalah memberi tantangan terbuka kepada Romawi. Artinya, jika pasukan Usamah bin Zaid sukses maka akan sulit ada ancaman dari Syam ke Madinah. Ini adalah target beliau. Hal Inilah yang sangat difahami oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq. Betul kala itu ada perbedaan kondisi di Madinah ketika Rasulullah masih hidup. Tapi, dia dengan jeli mampu menerjemahkan target Rasulullah atas pengiriman pasukan Usamah bin Zaid. Taktik dan Perang Opini Abu Bakar Ash-Shiddiq Sementara di Madinah Utara, kalau seandainya tidak di-cover, maka kabilah yang memusuhi Islam akan menjadi ancaman besar bagi kekhalifaan Abu Bakar. Itu artinya di Yaman tenggara, sampai ke Najd di timur, sampai ke Timur Laut, sampai ke Syam itu akan menjadi ancaman sekaligus. Maka, untuk mengatasi ancaman itu adalah dengan melanjutkan misi Rasulullah SAW dengan cepat. Karena memang pesan Rasulullah “kalau menang, segeralah kembali ke Madinah”. Karena ini termasuk dalam perang opini, bukan semata-mata menghabisi lawan. Ketika pasukan Usamah berangkat, Abu Bakar mengiringi pasukan sampai ke luar Madinah. Dia bahkan menuntun kuda Usamah untuk menunjukkan tekad yang kuat kepada pasukan kaum muslimin. Saat pasukan Usamah bin Zaid masuk ke Utara, semua kabilah di utara melihat pasukan Usamah lewat dari Madinah. Mereka pasti mendengar Rasulullah wafat, tapi mereka melihat pasukan Usamah tetap berangkat. Itu membuat mereka gentar. Tentu saja berita itu sampai ke Heraklius. Heraklius sama sekali tidak membantu pasukan untuk menghadapi Usamah. Dia tidak memberi bantuan pasukan agar terjadi pertempuran besar. Karena pengiriman pasukan Usamah bin Zaid itu tidak pernah terbayang bagi mereka. Pasukan Usamah bahkan sampai ke Syam dan kembali lagi dengan kemenangan yang sangat gemilang, dan paling besar adalah kemenangan opini. Di sisi lain, tidak ada kabilah di Utara yang murtad dan membentuk gerakan untuk mengancam Madinah. Itu berkat pasukan Usamah, sebuah pemahaman terhadap strategi kemenangan. Setelah itu, Abu Bakar terus melancarkan serangan strategisnya secara bertahap. Pada tahun ke-11 itu, Abu Bakar fokus menghadapi Yamamah, Bani Tamim, bani As’ad dan lain sebagainya. Setelah berhasil, Abu Bakar kemudian fokus ke Hadramaut dan sekitarnya. Baru setelah itu, pada tahun ke-12 Hijiriah Abu Bakar melihat bahwa persoalan di dalam sudah bisa dikendalikan. Dia kemudian fokus ke luar Madinah, karena dia menganggap Jazirah sudah selesai secara politik. Ketika keluar Madinah, target pertama memang Persia. Ini karena secara geografis, kabilah yang murtad lebih dekat ke Persia. Setelah mereka dikalahkan, Abu Bakar khawatir Persia akan mempengaruhi mereka kembali. Maka itu, Persia harus dilumpuhkan terlebih dahulu. Pada tahun ke-13 Hijriah beberapa bulan sebelum Abu Bakar wafat, dia fokus mengirim pasukan ke Syam. Dia melihat pasukan kaum muslimin sudah unggul di Persia. Nah, masuk tahun ke-13 beberapa bulan Abu Bakar wafat, dia fokus ke Syam. Artinya dia melihat pasukan muslim sudah unggul di Persia, maka Syam menjadi ancaman lagi, maka dia fokus ke sana. Dia memberangkatkan pasukan ke Syam dua arah sekaligus, yakni arah Palestina secara langsung yang ditugaskan kepada Amru bin Ash. Kemudian pasukan dibawah pimpinan Abu Ubaidah Ibnul Al-Jarrah dan Yazid bin Abi Sufyan, yang di-back up oleh Syurahbil Ibnul Hasanah, mengambil arah berbeda arah dengan Amru bin Ash. Targetnya adalah memecah konsentrasi pasukan Romawi. Abu Bakar tidak ingin pasukan Romawi menghadapi pasukan kaum muslimin dalam satu peristiwa langsung. Walapun tetap jumlah romawi masih jauh lebih besar. Ketika itu pasukan Islam berjumlah Pasukan Romawi orang. Menghadapi jumlah pasukan yang sangat besar, pasukan muslimin mengalami kesulitan. Khalifah Abu Bakar segera memerintahkan Khalid bin Walid berangkat menuju Syam. Perjalanan mereka selama 18 hari melewati 2 padang sahara yang belum pernah dilewatinya. Pertempuran akhirnya pecah di pingggir sungai Yarmuk, sehingga dinamakan Perang Yarmuk. Di tengah berkecamuknya pertempuran ini, Khalid bin Walid mendapat surat yang memberitahukan bahwa Abu Bakar telah wafat dan digantikan oleh Umar bin Khattab. Surat itu juga menyatakan pemecatan Khalid bin Walid sebagai komandan pasukan dan diganti kembali oleh Abu Ubaidah bin Jarrah. Berita ini oleh Khalid dirahasiakan agar tidak terjadi keguncangan di kalangan barisan kaum Muslimin. Ketika Abu Ubaidah menerima berita tersebut, ia juga merahasiakannya karena pertimbangan yang sama. Peperangan ini dimenangkan oleh Pasukan Islam dan menjadi kunci utama runtuhnya kekuasaan Bizantium di Tanah Arab. Abu Bakar wafat pada tahun ke-13 Hijriah, malam Selasa, tanggal 23 Jumadil Akhir pada usia 63 tahun. Masa kekhalifahannya 2 tahun, 3 bulan, dan 3 hari. la dikubur di rumah Aisyah di samping kubur Rasulullah SAW. Sumber Youtube AQL Network Baitul Maqdis Editor Moe Mahasiswa/Alumni Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang31 Januari 2022 0327Halo Veronica T, kakak bantu jawab ya. Jawabannya adalah "kekaisaran romawi". Penjelasan Abu Ubaidah al-Jarrah merupakan salah satu sahabat yang pertama masuk Islam, ia merupakan orang kepercayaan nabi, Abu Bakar dan Umar. Pada saat perang Badar ia menyusup ke tengah pasukan musuh dengan gagah berani hingga akhirnya ia ketahuan dan dikejar untuk dibunuh oleh ayah kandungnya sendiri, hingga akhirnya demi mempertahankan diri, ia pun menebas kepala ayah kandungnya sendiri yang masih musyrik. Pada saat pemilihan khalifah selepas wafatnya nabi Muhammad, Abu Ubaidah termasuk sebagai salah satu kandidat bersama Abu Bakar dan Umar. Akan tetapi Abu Bakar yang terpilih, pada masa kepemimpinan Abu Bakar, ia tetap menjadi orang kepercayaan dan diperintahkan untuk menjadi panglima perang menghadapi kekaisaran romawi. Pada akhir hayatnya ia meninggal karena wabah penyakit di Syam. Jadi, jawabannya adalah "kekaisaran romawi". Semoga jawaban ini membantu, semangat belajarnya. Islam berkembang sebagai gerakan relijius dan sosio-politis di Arab pada abad ke-7 Masehi 610 M hingga seterusnya. Nabi umat Islam, Muhammad 570-632 M, meskipun menghadapi banyak penolakan dan penganiayaan, berhasil mengumpulkan banyak pengikut yang kemudian berkembang menjadi persatuan besar. Prinsip-prinsip kepemimpinan islam adalah misi kemanusiaan, dan prinsip militer mereka tidak perlu dipertanyakan. Setelah kematian Nabi di tahun 632 M, sahabat karibnya, Abu Bakar 573-634 M mulai mendirikan fondasi Khulafaur Rasyidin 632-661 M, yang melanjutkan perluasan wilayah kekuasaan. Meskipun lemah pada awalnya, kepemimpinan Islam berpengaruh besar pada sejarah Timur Tengah dan Mediterania. Dalam beberapa dekade saja, kekuasaan islam yang semula hanya di kota Madinah di Hijaz, meluas hingga seluruh Arab, Irak, Syria, Levant, Iran, Mesir, beberapa wilayah di Afrika Utara, bahkan beberapa pulau di Mediterania. Konflik internal pada perang Fitnah Pertama 656-661 M atau Perang Saudara Muslim pertama menghentikan perluasan wilayah untuk sementara, namun penaklukan dilanjutkan di masa Dinasti Umayyah 661-750 M. Muhammad menaklukan Mekah dan Menghancurkan BerhalaUnknown Public Domain Imperium Nabi Nabi umat Islam, Muhammad, pada awalnya menyebarkan keyakinan monoteistik yang disebut Islam di kampung halamannya, Mekah, dari 610 M hingga seterusnya. Nabi Muhammad adalah seseorang yang karismatik dan berbakat. Karakternya yang terkenal jujur membuat Nabi Muhammad memiliki banyak pengikut. Kesetaraan, persamaan, hak-hak perempuan yang pada saat itu penduduk Mekah anggap sebagai 'properti', dan prospek surga membuat banyak orang tertarik untuk masuk islam. Penduduk Mekah menentang perubahan ini, mereka menganggapnya sebagai ancaman serius untuk ekonomi wilayah dan stratifikasi sosial yang tidak adil. Madinah menyerahkan kedaulatan kepada Nabi, mengangkatnya sebagai pemimpin pertama dan raja yang mengawali Imperium Islam. Meskipun telah menerapkan aturan keras dan bahkan melakukan penganiayaan kepada pemeluk agama islam dan pendakwahnya, penduduk Mekah tidak bisa menurunkan jumlah orang-orang dalam komunitas Muslim. Saat kekejaman penduduk Mekah semakin menjadi-jadi, umat Muslim bermigrasi ke kota Madinah setelah diundang pada 621 M. Nabi sendiri sampai ke Madinah pada 622 M bersama dengan sahabatnya, Abu Bakar. Penduduk Madinah menyerahkan kedaulatan ke Nabi, mengangkatnya sebagai pemimpin pertama dan raja 622-632 M yang mengawali Imperium Islam. Kota Madinah kemudian menghadapi konflik melawan Mekah, yang kemudian berhasil ditaklukan setelah perang bertahun-tahun pada 629/630 M. Penaklukan Mekah menjadi awal dari banyak penaklukan, kota-kota besar Arab mulai tunduk pada kepemimpinan Nabi, contohnya Thaif, kota yang pernah menolak ajaran Nabi dan bahkan menghinanya, menyerah pada 631 M. Semua upaya mempertahankan wilayah, mengerahkan perlawanan, dan mengadakan konferensi untuk menghancurkan kekuatan muslim berujung kegagalan. Persekutuan Yahudi dikalahkan pada 628 M pada Perang Khaibar, dan persekutuan suku Badui dihancurkan pada 630 M pada perang Hunayn. Pada saat kematiannya di tahun 632 M, Nabi memimpin sebuah imperium dan menguasai daerah sekitarnya yang kemudian diperluas dan diperbesar oleh pemimpin-pemimpin selanjutnya. Awal Mula Kekhalifahan dan Perang Riddah Dalam duka kematian Nabi Muhammad, Umat Islam banyak yang kembali ke ajaran pra-islam dan menyebabkan banyaknya perpecahan. Hal ini kemudian tertatasi ketika Abu Bakar 632-634 M maju sebagai khalifah dan pemimpin tertinggi Islam saat itu. Pada masa kepemimpinan nabi, kekaisaran Romawi Timur atau Kekaisaran Bizantium di Syria melakukan pembunuhan keji terhadap salah satu utusan nabi, Nabi kemudian mengirimkan pasukan untuk membuat serangan besar untuk membalas ketidakadilan ini, namun, mereka kalah telak pada Perang Mut'ah 629 M. Langkah pertama Khalifah Abu Bakar adalah mengirimkan pasukan untuk membalas kekalahan di Mut'ah, yang sebelumnya sudah direncanakan oleh Nabi. Setelah pasukan ini pergi, pemberontakan di Jazirah Arab pecah menjadi pertarungan besar. Khalifah Abu Bakar dengan cerdik memanfaatkan musuh-musuhnya yang terpecah-belah dan menaklukan mereka dalam satu tahun, kejadian ini kemudian dikenal dengan nama Perang Riddah 632-633 M. Khalid bin al-Walid m. 642 M, ahli strategi muslim yang terkenal, memiliki peran penting di pertempuran ini. Ia menaklukan pasukan terkuat di bawah perintah seorang penipu nabi palsu bernama Musaylamah pada Desember, 632 M, dalam Pertempuran Yamama. Setelah penaklukan Yamama, para pemberontak tidak bisa menyerang dengan kekuatan yang sama seperti saat penyerangan awal mereka, dan pada Maret 633 M, keadaan kembali seperti semula. Abu Bakar telah menyelamatkan imperium Nabi dan agamanya; sejak saat itu, ia dianggap sebagai pahlawan dan kepemimpinannya tidak pernah diragukan. Larnax Yunani dari Makam Kerajaan di VerginaDimboukas Public Domain Abu Bakar berencana untuk memperbesar kekuasaannya di luar Jazirah Arab. Imperium Muslim berbatasan dengan dua kerajaan besar Kerajaan Romawi Timur 330-1453 M di barat laut dan Kekaisaran Sasania 224-651 M di timur laut. Dua kolosal besar ini sering terlibat dalam perang besar berkepanjangan yang menyebabkan mereka kehilangan banyak sumber daya, mereka juga menyiksa suku-suku arab yang tinggal di Timur Tengah untuk menunjukkan kekuatan mereka. Bagi Abu Bakar, ini adalah kesempatan yang tidak disadarinya. Penaklukan Persia Sasania Irak dan Khurasan Selama Perang Riddah, seorang kepala suku Arab bernama Muthanna bin al-Haritsa memberikan informasi mengenai kelemahan Irak Sasania kepada Abu Bakar. Tidak mau membuang waktu, sang Khalifah mengirim Khalid, yang menyamarkan sebagai pahlawan perang, untuk menyerang Irak 633 M. Keduanya berada di bagian barat Eufrat, mereka menang berkali-kali berkat bantuan penduduk lokal yang ikut serta, dan mengalahkan Sasania menuju wilayah yang ditaklukan. Penaklukan Irak oleh Khalid bin Al-WalidMohammad Adil GNU FDL Setelah menaklukan Syria, pasukan Rasyidin yang kini semakin besar menghadapi ancaman serangan balik pasukan Romawi Timur yang semakin dekat. Abu Bakar kemudian mengirim Khalid ke barisan depan pasukan Syria untuk menyatukan barisan umat muslim. Dalam keadaan ini, komandan muslim Abu Ubaid al-Thaqafi, melawan perintah Muthanna, melakukan pertempuran melawan pasukan Sasania dan kalah telak dalam Pertempuran Jembatan Besi Oktober 634 M. Abu Ubaid wafat dalam perang tersebut, namun Muthanna berhasil memerintahkan pasukan untuk mundur dan menyelamatkan wilayah di sebelah barat Eufrat hingga Madinah. Abu Bakar meninggal tahun 634 M, dan penerusnya, Umar bin al-Khattab 634-644 M, menggantikannya sebagai khalifah dan disebut "pemimpin orang-orang beriman". Khalifah Umar memperkuat barisan terdepan pasukan Irak dengan tentara-tentara baru di bawah pimpinan seorang sahabat Nabi Sa'd bin Abi Waqqas 595-674 M. Sementara itu, Sasania mencari cara untuk bangkit kembali setelah kehilangan wilayah Irak. Rustam Farrokhzad, seorang pahlawan melegenda dan ahli strategi yang licik, keluar dari persembunyiannya untuk menghadapi pasukan Muslim yang semakin banyak. Saat itu tahun 636 M, dan pasukan Sa'd diperkuat dengan tambahan pasukan yang menang di Syria. Meskipun bertambah banyak, pasukan Rasyidin tetap kalah jumlah, ditambah musuh mereka memiliki peralatan perang yang lebih bagus. Namun umat Muslim menyeimbanginya dengan kemampuan mereka dalam pertarungan tangan kosong. Rustam yakin ia bisa menang dengan jumlah pasukan yang banyak dan setelah beberapa hari dalam Pertempuran al-Qadisiyya 636 M, tampaknya perkiraannya benar. Pertempuran QadisiyahBritish Library Public Domain Situasi berubah drastis ketika beberapa tentara kavaleri menyelinap ke barisan utama dengan memanfaatkan badai pesir, kemudian membunuh jendral gagah tersebut. Kematian Rustam membuat pasukannya merasa sangat terpukul, meskipun jumlah mereka sangat banyak, mereka semua mulai kelelahan kemudian kalah. Berkat kekalahan ini, kekuasaan Sasania atas Irak telah gugur, dan tentara Rasyidin tak lama kemudian menguasai banyak wilayah lainnya, bahkan sampai ke Tisfon – Ibu kota Persia, yang ironisnya terletak sangat jauh dari markas besar mereka di Khurasan, provinsi timur – wilayah yang saat ini adalah Iran. Raja Sasania terakhir, Yazdegerd III 624-651 M mengirim satu lagi pasukan kuat untuk melawan orang Muslim, namun serangan yang luar biasa inipun berhasil dipukul balik di Pertempuran Nahawand 642 M. Meski berhasil menang, Umar yang sangat berhati-hati dan tidak ingin mengambil resiko meminta pasukan untuk menunda pertempuran berlanjut ke Iran. Mereka mendapatkan limpahan harta rampasan perang dari kemenangan di Nahawand yang dibawa kembali ke Madinah, namun Khalifah Umar dibunuh pada 644 M oleh seorang budak Persia bernama Lu'lu yang ingin membalaskan dendam kekalahan pasukannya. Penerus Umar, Usman 644-656 M melanjutkan ekspansi militer pendahulunya. Yazdegerd III, yang kabur ke bagian timur kerajaan, dibunuh oleh seorang raykatnya sendiri di Merv pada 651 M. Raja terakhir Kekaisaran Sasania yang dulunya sangat berkuasa terbunuh karena sebuah pengkhianatan, dan kematiannya juga berarti matinya harapan melawan kemajuan pasukan Muslim. Khurasan ditaklukan pada pertempuran yang berjalan selama 651-653 M, dan sisa-sisa lahan Sasania dengan segera diambil alih. Imperium Rasyidin menyebar hingga ke Sindh, terletak di daerah yang saat ini adalah Pakistan, ke Timur. Penaklukan Syria dan Levant Abu Bakar mengirim empat divisi di bawah perintah Shurahbil bin Hasana 583-639 M, Yazid bin Abi Sufyan m. 640 M, Amr bin Al-As 573-664 M dan Abu Ubaidah 583-639 M untuk menguasai Syria dan Levant. Pasukan-pasukan ini dilarang melakukan pertempuran dengan pasukan Romawi Timur di padang terbuka atau menyerang kota-kota besar dan kastil. Awalnya, mereka berhasil menyerang, namun kemudian mereka menghadapi ancaman berupa kekuatan besar pasukan Romawi Timur yang dikerahkan raja Heralius yang sedang sakit dan dipimpin oleh saudaranya, Theodore. Tidak ingin menyerah begitu saja, Abu Bakar meminta Khalid untuk menyusul ke Syria. Khalid memilih orang-orang terbaik dan bergerak menyeberangi gurun yang luas, menggunakan beberapa unta sebagai penyedia air, dan sampai di perbatasan Syria. Di sana ia bertemu dengan empat divisi dan mengalahkan pasukan Romawi Timur dalam Pertempuran Ajnadayn 634 M. Ketika Umar datang ke markas, ia memecat Khalid dari posisinya dan menempatkan Abu Ubaidah sebagai penggantinya, hal ini barangkali dilakukan untuk menegaskan posisinya di dalam peperangan ini. Penaklukan Syria oleh Khalid bin Al-WalidMohammad adil GNU FDL Pasukan Rasyidin meneruskan penaklukan ke Utara di Levant dan Syria. Mereka menaklukan Damaskus pada 634 M, melalui pembunuhan dan pengkhianatan, memenangkan Imperium Palestina dalam Pertempuran Fahl Pella; 635 M. Emesa Homs menjadi target selanjutnya dan ditaklukan pada 636 M, membuat pasukan Muslim menjadi sangat dekat dengan Aleppo dan Antioch – dimana Raja tinggal. Marah dengan kekalahan Theodore, Heraklius memaksanya mundur dan mengirimkan pasukan raksasa di bawah perintah Vahan dari Armenia m. 636 M untuk menghadapi pasukan Rasyidin. Khalid, yang sudah tidak memiliki posisi resmi, menunjukkan kemampuanya dalam peperangan. Jendral yang dikenal tanpa ampun ini pergi ke selatan, melewati sungai Yarmuk, dan menghadapi pasukan kekaisaran di sana. Pertempuran Yarmuk Agustus 636 M berlangsung selama enam hari, awalnya pasukan Muslim terdesak, namun pada pagi 20 Agustus 636 M, Khalid maju lebih dulu dan menghabisi musuhnya dengan pasukan kavaleri. Pasukan imperial memutar balik dengan panik saat menyadari kemungkinan besar panglima mereka telah tewas dalam peperangan. Setelah kemenangan ini, pasukan Muslim menyapu habis Syria, Yordania, dan Palestina. Romawi Timur akhirnya menyerahkan wilayah mereka, kemudian pasukan dialihkan ke barisan Irak untuk membantu ekspedisi di sana. Ilustrasi Perang Yarmuk 636 MUnknown Public Domain Yerusalem tak lama kemudian dikepung pada tahun 637 M dan menyerah setelah diberikan jaminan keamanan secara khusus oleh Khalifah Umar. Kota suci ini kemudian dimasuki umat Muslim tanpa perlawanan, populasi Yahudi yang diperangi oleh pasukan Romawi lima abad sebelumnya dibolehkan untuk kembali. Umar kemudian memecat Khalid dari posisinya secara resmi, alasan di balik ini mungkin pribadi atau karena adanya kontroversi mengenai sang jendral. Sebelum pemecatan, Khalid telah memimpin ekspedisi ke Anatolia dan Armenia pada 638 M; ia meninggal pada 642 M dan dimakamkan di Emesa. Abu Ubaidah, yang diberikan posisi sebagai gubernur Syria, meninggal pada 639 M karena penyakit mematikan yang menyebar di daerah tersebut. Dalam keadaan ini, Muawiya 603-680 M, anak dari Abu Sufyan, aristokrat tersohor Mekah pada zaman pra-Islam dari klan Umayyah yang kemudian masuk islam, dikirim untuk menggantikan Abu Ubaidah. Muawiya berhasil mengatur wilayah tersebut dan menyatukan muslim di sana, nanti pada masa pemerintahan Usman, sepupunya sekaligus khalifah ketiga 644-656 M, ia menaklukan seluruh Armenia 653-655 M Penaklukan Mesir & Afrika Utara Amr bin al-Ash, salah satu panglima yang dikirim oleh Abu Bakar ke pasukan Romawi Timur, mengusulkan penaklukan lain kepada Umar. Mesir sudah lama dikuasai oleh Kerajaan Romawi Timur, namun kondisi mereka tidak jauh berbeda dengan penduduk Levant dan Syria. Dengan undang-undang Romawi Timur yang merugikan penduduknya, penaklukan Mesir tidak akan menghadapi kesulitan. Namun Umar tidak mau langsung memberikan perintah, ia harus diyakinkan berkali-kali oleh Amr. Di Mesir, Romawi Timur menguasai tanah Muslim sampai ke utara, dengan wilayah yang terlepas dari kerajaan, invasi adalah solusi yang efektif. Amr, ditemani Zubayr bin Awam 594-656 M, menempatkan pasukan di wilayah Heliopolis 640 M dan menang telak. Muslim menaklukan Mesir, 640-642 MMohammad adil CC BY-SA Dua tahun kemudian, sebagian besar Mesir dibawah kekuasaan pasukan Rasyidin. Khalifah Usman 644-656 M mengijinkan gubernur-gubernur wilayah untuk meluaskan wilayah mereka secara otonom. Pada 646 M, serangan dari pasukan besar Romawi Timur di Alexandria dipukul balik dengan bantuan penduduk asli yang merasa dirugikan oleh pemerintahan mereka sebelumnya. Jalur Afrika Utara hingga Tripoli juga melepaskan diri dari kekuasaan Romawi Timur setelah kemenangan di Pertempuran Sufetula 647 M Operasi Angkatan Laut di Laut Mediterania Orang-orang Syria yang terkenal ahli dalam membuat perahu ditugaskan membuat armada tangguh untuk menghadapi pasukan Romawi Timur di Mediterania. Setelah memukul mundur armada Romawi Timur yang berusaha merebut kembali Alexandria 646 M, pasukan Muslim kemudian melakukan penyerangan. Siprus ditaklukan pada 649 M, diikuti penaklukan Rodos pada 654 M, kemudian pada tahun berikutnya, angkatan laut Romawi Timur dikalahkan dalam Pertempuran Tiang Kapal. Pasukan Muslim yang menguasai Mediterania melakukan perampasan dari daerah Kreta hingga Sisilia. Pasca Perang & Kesimpulan Di puncak kejayaannya, masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin meluas dari sejumlah wilayah di Afrika Utara di barat hingga wilayah-wilayah Pakistan di selatan; termasuk sejumlah pulau di Mediterania. Mereka adalah kekuatan yang disegani dan memiliki pengaruh paling besar dalam wilayah tersebut. Ekspansi awal ini berhenti pada 656 M setelah Khalifah Usman dibunuh dengan keji oleh seorang tentara pemberontak. Penerusnya, Ali bin Abi Thalib 656-661 M, menghabiskan masa pemerintahannya untuk menyatukan umat islam kembali yang berujung pada kerusuhan yang disebut Fitnah Pertama 656-661 M. Khalifah Ali dibunuh oleh kelompok radikal yang disebut Khawarij pada 661 M. Setelah kematiannya, gubernur Syria dan rivalnya, Muawiya, menyatakan kekuasaan dan mendirikan Dinasti Umayyah 661-750 M, setelah beberapa kerusuhan, mereka meneruskan penaklukan. Romawi Timur dan Sasania adalah negara-negara adikuasa pada saat itu, namun setelah perang bertahun-tahun, pasukan kolosal raksasa ini melemah. Bagaimanapun, penduduk Arab tidak pernah mengira dapat mengalahkan mereka, para penggali sumur ini tidak punya jumlah yang memungkinkan dan keinginan untuk menghadapi sebuah kerajaan besar. Hal ini kemudian berubah saat Jazirah Arab bersatu di bawah nama Islam pada 633 M. Setelah terbebas dari pertikaian selama berabad-abad, penduduk Arab mengarahkan kekuatan mereka ke negara-negara tetangga. Mereka menganggap perang adalah jihad dan jika mereka terbunuh dalam peperangan, mereka akan abadi sebagai syahid. Keputusan besar seperti ini tidak dimiliki musuh-musuh mereka. Kedua kerajaan musuh mengerahkan tentara bayaran, yang tidak memiliki kesetiaan yang sama besar kepada pemimpin mereka layaknya pasukan Arab terhadap khalifah mereka. Ditambah, pasukan multi-etnis kurang disatukan oleh satu keyakinan dan sentimen berasal dari negara yang sama, namun kemungkinan, alasan fatal kekalahan mereka adalah karena cara kerajaan-kerajaan ini memperlakukan rakyat mereka sendiri. Ketika pasukan Rasyidin menaklukan wilayah-wilayah mereka, jumlah pasukan mereka terus bertambah oleh para relawan perang dan banyak yang mendukung secara tidak langsung. Ditambah, pasukan Rasyidin pemimpin yang ahli militer seperti Khalid bin al-Walid dalam barisan mereka. Awal Ekspansi Muslim didukung oleh kekuatan yang masyarakat Arab temukan dalam agama Islam dan hal-hal yang muncul karenanya. Moved Permanently The document has been permanently moved.